SEMARANG (TEROPONGSENAYAN) -- Ketua Bidang Politik dan Keamanan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Puan Maharani yakin Provinsi Jawa Tengah bakal tetap menjadi 'kandang banteng'. Hal ini disampaikan Puan untuk menanggapi Sudirman Said yang ingin memecah mitos Jawa tengah dikuasai PDI Perjuangan pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2018.
"Itu pandangan siapa? Kalau kita lihat dari hasil Pemilu 2014, Jateng ini menjadi 'kandang banteng' dan menjadi salah satu kandang banteng di Indonesia," kata Puan di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/2)
Apalagi, kata Puan, PDI Perjuangan mengusung calon gubernur petahana Ganjar Pranowo yang berduet dengan Taj Yasin Maemoen dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Duet mereka merupakan representasi dari bersatunya kekuatan nasionalis-religius di Jawa Tengah.
"Ini kan nasionalis-religius bersatu dan di Jateng. Ini penting bagaimana kita menjaga kebhineka-an dan Pancasila. Dengan duet ini insya allah jadi prestasi dari mempesentasikan Pancasila dan religius. Ini bisa bersatu sebagai islam nusantara di Jateng," tegas Puan.
Atas dasar itu, Puan optimistis duet Ganjar-Gus Yasin bisa mengalahkan pasangan Sudirman Said-Ida Fauziah di Pilkada 2018.
Sudirman Said menegaskan diri maju di Pilkada Jateng karena ingin memecah mitos Jateng sebagai 'kandang banteng'. Sudirman mengakui memang tidak mudah memecahkan mitos tersebut. Namun, mantan Menteri ESDM ini yakin punya kans cukup besar memenangkan Pilkada Jateng 2018.
Ganjar Pranowo bersama Taj Yasin Maemoen bermodal rekomendasi dari PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Demokrat, dan Partai NasDem. Mereka juga mendapat dukungan dari Partai Golongan Karya. Sedangkan Sudirman Said-Ida Fauziah maju dari Partai Gerindra, PKB, PAN, dan PKS. (aim)