Opini
Oleh Ariady Achmad pada hari Minggu, 04 Feb 2018 - 08:03:37 WIB
Bagikan Berita ini :

Terima Kasih Zaadit

26obrolan pagi-1.jpg
Kolom bersama Ariady Achmad (Sumber foto : Istimewa )

Tak berlebihan jika kita ucapkan terima kasih kepada M Zaadit Taqwa, Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia. Terlepas, setuju atau tidak terhadap cara dan isi protes yang dilakukan terhadap Presiden Jokowi, namun spontanitas aksi 'kartu kuning' mampu membuka mata banyak orang bahwa ada anak muda yang masih berani mengoreksi pemerintah.

Zaadit pantas mendapat apresiasi. Dan itu dilakukan oleh banyak netizen. Aksi 'kartu kuning' Zaadit viral dengan cepat di jagad dunia maya. Bahkan ada yang memberikan hadiah pergi Umrah. Selebihnya, aksi Zaadit menginspirasi elemen masyarakat lainnya untuk lebih kritis terhadap penguasa. Bukan hanya di Jakarta namun juga dengan cepat menyebar ke berbagai daerah.

Aksi 'kartu kuning' Zaadit adalah khas anak muda. Generasi old bisa saja menilai protes Zaadit sebagai kurang sopan dan sebagainya. Namun, susah membendung ekspresi anak muda jika ruang komunikasi mampet. Spontanitas aksi 'kartu kuning' adalah gaya ekspresi anak muda zaman now menyampaikan kritis kepada penguasa. Setuju atau tidak, aksi Zaadit harus diakui sangat efektif sampai sasaran atau target.

Harus diakui belakangan ini ada kegelisahan yang mendalam dikalangan aktivis dan kaum pergerakan. Pasalnya, kaum muda- termasuk mahasiswa-terkesan acuh dan tak peduli dengan situasi. Padahal, kegelisahan kalangan aktivis dan kaum pergerakan sudah sampai ubun-ubun melihat ketidakadilan, jurang menganga antara kaya dengan miskin, impor beras yang mengabaikan produksi petani, serbuan tenaga kerja asing, obral sumber daya alam dan infrastruktur kepada asing hingga terkuaknya tabir kasus malnutrisi di Asmat.

Zaadit telah menyentak dan membantah kegelisahan itu. Sebab, spontanitas dan keberaniannya serasa memicu andernalin berbagai kalangan dan elemen untuk bangkit menyuarakan kebenaran dan keberanian. Sebab, pada kaum muda dan mahasiswa roda zaman perubahan berputar kembali. Energi dan semangat perubahan adalah milik Zaadit dan generasinya.

Seperti sering diungkapkan legenda tokoh gerakan mahasiswa Hariman Siregar yang juga lahir dari kampus Universitas Indonesia, ditangan mahasiswa dan kaum muda perubahan itu terjadi. Sejarah juga telah memberikan bukti. Gelombang perubahan yang terjadi sejak 1928, 1945, 1965, 1974 hingga 1988 semua dipelopori dan digerakkan oleh mahasiswa dan kaum muda. Tanpa gerakan mahasiswa dan kaum muda jangan terlalu banyak berharap akan ada perubahan.

Zaadit dan kawan-kawan bisa jadi telah mewarisi elan perjuangan mahasiswa yang turun-temurun lahir di kampus Universitas Indonesia. Mereka senantiasa gelisah jika terjadi berbagai ketimpangan dan ketidakadilan. Mereka bergerak karena terjadi kemunafikan penguasa. Kritik dan perlawanan Zaadit adalah semangat anak muda yang ingin melihat negerinya dikelola dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat.

Sekali lagi terima kasih Zaadit.(*)

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Opini Lainnya
Opini

In Prabowo We Trust" dan Nasib Bangsa Ke Depan

Oleh Syahganda Nainggolan
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Susilo Bambang Yudhoyono dalam pidatonya kemarin di acara berbuka puasa bersama, "Partai Demokrat bersama Presiden Terpilih", tanpa Gibran hadir, kemarin, ...
Opini

MK Segera saja Bertaubat, Bela Rakyat atau Bubar jalan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahkamah Konstitusi (MK) segera bertaubat. Mumpung ini bulan Ramadhan. Segera mensucikan diri dari putusan-putusan nya yang menciderai keadilan masyarakat.  Di ...