Jakarta
Oleh alfian pada hari Senin, 12 Feb 2018 - 20:23:53 WIB
Bagikan Berita ini :

PDIP Desak Anies Percepat Relokasi Sodetan Ciliwung

62gembong2.jpg
Ketua FPDI-P DPRD DKI, Gembong Warsono (dua dari kanan) saat jumpa pers di kantor DPD PDI-P DKI Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2018) (Sumber foto : alfian -TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--DPRD DKI menyoroti nasib kelanjutkan pembebasan lahan untuk proyek sodetan Ciliwung. Pasalnya, proyek tersebut kini terancam terhenti karena mayoritas warga Bidaracina menolak untuk direlokasi.

‎Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI, Gembong Warsono mempertanyakan langkah kongkret Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang terkesan masih gamang dengan rencana yang disiapkan.

Menurut Gembong, fraksinya mendesak agar relokasi tersebut dipercepat, demi mengatasi persoalan banjir di wilayah DKI Jakarta.

"Kami mendorong Pemprov DKI serius melanjutkan proyek sodetan Ciliwung. Karena normalisasi mutlak harus dilakukan. Saya yakin masyarakat mau jika terus menerus diberi penjelasan," ‎kata Gembong kepada TeropongSenayan, di kantor DPD PDI-P DKI Jakarta, Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2018).

Hal ini disampaikan Gembong menanggapi sikap Anies Baswedan yang mengaku masih akan berdialog dengan warga Bidaracina. Namun, belum diketahui kapan dialog itu akan dimulai.

"Kalau konteks penanganan korban banjir sudah bagus. Tapi, kami melihat, ‎dalam konteks mengatasi banjir (Anies) belum ada persiapan yang matang," katanya.‎

Gembong memandang, lambannya proyek sodetan Ciliwung akibat kelalaian Anies dalam mengantisipasi datangnya musim hujan.

"Mungkin karena waktu pelantikan beliau terlalu berdekatan dengan musim hujan. Belum apa-apa sudah keburu banjir kan," ungkap Gembong.

"Anies-Sandi mungkin juga lupa, karena terlalu asyik mengurus PKL Tanah Abang, hehe," kata dia berseloroh.

Karenanya, Gembong meminta agar Anies-Sandi segera mengambil langkah-langkah kongkret dalam upaya merelokasi warga.

Hanya saja, dia meminta, warga tidak boleh dipindahkan terlalu jauh apalagi harus keluar dari habitatnya.‎

‎‎Untuk diketahui, setidaknya ada sekitar 1,2 kilometer lahan di dekat Jalan Otto Iskandardinata hingga Kali Ciliwung yang hingga kini belum dapat dibebaskan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Banjir kiriman dari arah hulu Sungai Ciliwung yang menimpa Jakarta pada awal pekan lalu membuat pemerintahan saat ini seolah diingatkan lagi dengan proyek itu.

Sebelumnya, Gubernur Anies pun buru-buru berjanji akan mempercepat pembahasan dengan warga untuk membebaskan lahan dan melanjutkan proyek sodetan Ciliwung. Harapannya, proyek sodetan tersebut bisa dipercepat guna menanggulangi banjir di Jakarta.

Anies mengatakan, warga sebenarnya sudah bersedia untuk direlokasi. "Jadi rencananya, kami akan secara bertahap melakukan proses pembicaraan dengan warga, jadi warga sudah secara prinsip setuju. Tapi kami akan dialog dulu," kata Anies.

Beberapa waktu lalu, Sandi juga mengatakan, pihkanya sudah mulai berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang proyek sodetan Ciliwung.

Sandi ingin bertemu dengan warga di sekitar Bidaracina yang seharusnya direlokasi itu. Namun rencana bertemu itu batal karena banjir melanda Jakarta.

"Kemarin ini sudah mau ada pembicaraan langsung di lapangan dengan perwakilan warga dan perwakilan pemilik lahan, (namun) tertunda karena sekarang mereka terendam," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/2/2018) pekan lalu.

Sandi juga mengimbau warga untuk tidak bersikap ingin menang sendiri dalam hal ini. Dia mengingatkan proyek sodetan Ciliwung bukan hanya untuk segelintir orang saja. Melainkan seluruh rakyat Jakarta.

"Jadi kita enggak boleh egois juga, pengendalian banjir sangat dibantu dengan adanya sodetan ini, jadi perlu ada kerja sama warga," ujar Sandi.

Sementara itu, Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah menjelaskan, sodetan Ciliwung-KBT penting dilaksanakan untuk mengantisipasi banjir.

Dia mengatakan, proyek sodetan itu dikerjakan menggunakan APBD dan APBN sehingga sangat disayangkan jika mandek di tengah jalan.

"Air di KBT ini kalau hujan sebesar apapun, saat ini daya tampungnya masih oke dan masih kering. Beda dengan Kanal Banjir Barat, di KBT masih bersih dan enggak ada gubuk-gubuk liar," ujar Saefullah.(plt)

tag: #aniessandi  #dki-jakarta  #pdip  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...