JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Kabar baik bagi pencinta makanan pedas. Menurut hasil studi ilmiah terbaru yang dilakukan oleh University of Vermont, Amerika Serikat (AS), gemar mengonsumsi makanan pedas yang berasal dari cabai ternyata memiliki manfaat positif, yakni membantu perpanjang usia harapan hidup manusia.
CBS News Senin (12/2/2018) lalu menyebut, penelitian terkait dilakukan terhadap 16.000 responden yang gemar mengonsumsi cabai, baik itu cabai besar yang tidak begitu pedas hingga cabai rawit yang pedasnya mampu membuat mulut 'kebakaran'.
Keseluruhan responden diminta untuk menjalankan percobaan intensif selama dua minggu berupa konsumsi secara teratur makanan mengandung cabai serta cek kesehatan berkala per dua hari guna mengetahui reaksi yang terjadi di dalam tubuh.
Pada akhir penelitian, ditemukan fakta yang menguatkan temuan ilmiah sebelumnya, yakni mengenai kandungan antioksidan -- capsaicin -- yang cukup melimpah pada cabai.
Capsaicin di dalam cabai diketahui sebagai sumber antioksidan alami yang baik bagi tubuh. Lebih dari itu, capsaicin juga diketahui bermanfaat untuk bantu mengatasi masalah obesitas, jantung, dan bahkan kanker.
Inilah yang pada akhirnya mengerucut pada kesimpulan bahwa cabai bantu seseorang memiliki usia harapan hidup yang lebih panjang.
Meskipun begitu, laporan ilmiah yang dimuat di jurnal Plus One ini mengingatkan bahwa cabai tidak selalu tepat dikonsumsi oleh segala orang, terutama oleh mereka yang memiliki masalah pada saluran pencernannya.
Khusus untuk penderita maag atau yang pernah memiliki riwayat penyakit saluran pencernaan lainnya, konsumsi cabai adalah pantangan karena berisiko memperparah penyakit bersangkutan.
Studi dari University of Vermont juga pernah mengungkap khasiat cabai yang bisa mengurangi risiko kematian hingga 13 persen. Begitu pun studi lain tahun 2014 silam, mengungkap bahacabai bisa mencegah penyakit dan membantu hidup lebih lama. (aim)