JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Lima personil band komunitas musik Lafaze beraksi di taman Halte kantor Balai Kota DKI, (9/2/2018) sore kemarin. Komunitas musik asal Ibu Kota ini menampilkan beragam lagu-laguriang terkini dan beberapa lagu daerah untuk menghibur warga yang lalu lalang bersiap pulang, setelah seharian beraktivitas.
Warga yang kebetulan melintas pun nampak senang dan berhenti sejenak untuk menikmati alunan musik tersebut. Puluhan PNS yang berasal dari berbagai perkantoran sekitar kantor Wapres dan Lemhanas juga tampak menikmati alunan lagu-lagu yang meramaikan keheningan sore di sepanjang jalan Medan Merdeka Selatan.
Sebagian masyarakat juga berkumpuluntuk sekedar ikut memeriahkan pentas musik yang diselenggarakan Pemprov DKI Jakarta, melalui Dinas Pariwisata Kebudayaan (Disparbud) bersama Tim Pariwisata dan Budaya Anies-Sandi.
Sejumlah warga bahkan tampak terpukau dan tak jarang bertepuk tangan. Tak sedikit pula yang ikut menggerak-gerakan kepala dan tangannya mengikuti lantunan musik.
"Kegiatan ini cukup baik dan menghibur," ujar Ani, seorang karyawan yang ikut menyaksikan pentas seni tersebut.
Rencananya, pentas musik serupa akan mulai diagendakan setiap Jumat sore. Mereka akan berkeliling ke sejumlah taman di wilayah DKI mulai Jumat (16/2/2018) besok.
Hal tersebut dilakukanuntuk memanfaatkan taman sebagai ruang interaksi publik, sekaligus menepis anggapan bahwa taman di DKI selama ini identik dengan tempat pacaran para cabe-cabean.
"Ini (di taman Balai Kota) hanya percontohan buat tahap uji coba, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, melalui Dinas Pariwisata Kebudayaan (Disparbud) bersama Tim Pariwisata dan Budaya Anies-Sandi, akan menggelar pentas seni musik serupa di taman Siropati, Menteng," kataKepala Bidang Seni Budaya Disparbud DKI, Gumilar Ekalaya di lokasi.
Ia mengatakan, program ini adalah tindak lanjut dari arahan Gubernur DKi Anies Baswedan, agar mengembalikan fungsi taman sebagai pusat kegiatan publik yang postif.
"Kita tahu, selama ini banyak taman di Jakarta yang disalahgunakan untuk hal-hal negatif, seperti pacaran dan lainnya. Nah, melalui kegiatan seni musik dan budaya begini, Pak Gubernur ingin keberadaan taman akan lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Gumilar.
Ditempat yang sama, Ketua Tim Pariwisata dan Budaya Anies Sandi, Sani A. Irsan mengungkapkan, ide penggunaan taman sebagai lokasi pentas seni dan budaya, terinspirasi dari penggunaan taman di luar negeri, seperti Eropa.
"Kalau di Eropa, setiap musim panas taman selalu dipenuhi masyarakat karena banyak ditampilkam kegiatan seni dan budaya. Tapi, kalau disini (Jakarta) dapat menerapkan itu setiap saat," katanya.
Rencanananya, lanjut Sani, kegiatan seni di taman akan dilaksanakan setiap Jumat dan juga pada hari libur akhir pekan. Pesertanya adalah para komunitas musik di Jakarta.
"Setelah di Jalan Merdeka Selatan, rencananya pekan depan kami akan menggelar diTaman Suropati, lanjut keTaman Blok M juga," tandas dia.
Acara ini, dia Sani menambahkan, juga sebagai salah satu upaya melestarikan musik lokal Jakarta sehingga menarik perhatian pelancong domestik maupun mancanegara.
Dia menyebut, ide soal pentas musik ini merupakanpoin ke-15, 17 dan 22 dari 23 janji kampanye Anies-Sandi. Tujuannya, untuk mengaktifkan ruang pubik biar bisa dimanfaatkan oleh komuitas-komunitas musik Jakarta untuk berekspresi.
"Kalau tampil di cafe kan susah. Makanya, nanti silahkan yang mau tampil dengan komunitas musiknya mendaftar ke Disparbud DkI.Kami ada tim seleksi yang nantinya akan menyeleksi," tandasnya. (aim)
