JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--DPR RI dan Kepolisian menandatangani nota kesepahaman (MoU) soal sistem peningkatan keamanan di Kompleks Parlemen.
Penandatanganan itu dihadiri Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Ketua MPR Zulkifli Hasan, dan Ketua DPD Oesman Sapta Odang dengan Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Bamsoet, sapaan akrab Bambang menjelaskan, MoU peningkatan keamanan parlemen itu bertujuan agar tidak ada ancaman keamanan dari pihak luar. Namun, sistem keamanan itu tetap mendekatkan antara DPR RI dengan masyarakat.
"Ini adalah bentuk sinergitas Polri dan DPR dalam menjaga stabilitas keamanan di lingkungan DPR dan dalam rangka meningkatkan keamanan bukan dari kritik dan imunitas." kata Bamsoet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2018).
Bamsoet menjelaskan, setelah nota kesepahaman maka akan dibentuk polisi parlemen. Sebab, pembahasan sistem keamanan parlemen sudah lama dilakukan.
"Melihat potensi dan pengalaman kejadian ancaman keamanan, MPR, DPR, dan DPD perlu upaya konkret dengan Polri untuk peningkatan keamanan," jelas politikus Partai Golkar itu.
Sementara itu, Kapolri Tito Karnavian mengungkapkan sistem keamanan parlemen saat ini masih banyak kelemahan sehingga perlu dilakukan evaluasi. Selain itu juga, DPR RI merupakan lembaga tinggi negara yang harus dijaga.
"Legislatif sebagai salah satu pilar demokrasi pusatnya ada disni untuk legislatif nasional. Untuk itu kita melakukan evaluasi bersama-sama dengan para pimpinan DPR RI agar dibuat lebih tertib dan lebih aman. Saya sendiri sudah menyampaikan tadi, tahun 2003 disini pernah ada ledakan bom, saat itu ketua timnya saya dan saya ungkap saat itu juga dari pengalaman kasus bom itu kita evaluasi sistem keamanannya ternyata banyak sekali kelemahan," jelasnya.(yn)