Berita
Oleh M Anwar pada hari Kamis, 15 Feb 2018 - 19:10:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Rizal Ramli Ingatkan Soal Neoliberalisme

60Menteri-Koordinator-Bidang-Maritim-dan-Sumber-Daya-Rizal-Ramli.jpg
Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli. (Sumber foto : dok istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Kondisi ekonomi menjadi persoalan pelik bagi kerja ekonomi Presiden Joko Widodo di sisa masa pemerintahannya. Jika Jokowi mengikuti cara neoliberalisme dalam mengatasi masalah ekonomi, dikhawatirkan akan menurunkan elektabilitasnya.

"Yang senang dengan pak Jokowi kepuasannya lumayan tinggi 60 persen, tapi elektabilitasnya merosot," kata Mantan Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli dalam salah satu acara diskusi Ekonomi Indonesia di Tahun Politik di DPP PAN, Rabu (14/2/2018).

Merosotnya elektabilitas Presiden Jokowi ini, menurut mantan Menko Ekuin era Gus Dur ini karena tiga hal. Pertama soal isu keislaman. Dimana secara umum Jokowi dituding tidak memberikan keadilan hukum terhadap umat Islam. Dalam beberapa kasus bahkan umat Islam merasa dikriminalisasikan.

Kedua, lanjut dia, kondisi ekonomi diperparah dengan daya beli golongan kelas menengah bawah yang terus menurun. Dan ketiga soal sectoral policy atau kebijakan sektoral pemerintah yang salah.

Soal kesalahan kebijakan sektoral ini, ujar Rizal Ramli sebagian besar karena Jokowi yang masih menggunakan cara-cara ekonomi neoliberal. Misalnya dengan memperbanyak impor gula dan gula rafinasi sehingga petani tebu tidak senang.

Kemudian ketika petani lagi panen bawang di brebes, tapi pemerintah malah impor bawang dengan jumlah yang luar biasa. Akhirnya harga panen bawang jatuh dan petani bawang kecewa. Ditambah ketika petani lagi panen beras, pemerintah malah impor beras padahal tidak terlalu diperlukan.

Jadi tiga faktor ini, menurut dia, yang menurunkan elektabilitas Jokowi. Mulai soal Islam, soal ekonomi yang mandek dan daya beli yang merosot dan ketiga kebijakan ekonomi sektoral yang salah karena pro impor.

Kebijakan pro-impor ini mengecewakan banyak rakyat dan petani, mulai dari petani garam hingga petani beras."Pertanyaanya apakah Jokowi akan membiarkan terus cara neoliberal ini, dan akhirnya orang berpikir tentang calon alternatif. Atau pak Jokowi perlu melakukan perubahan yang drastis agar tidak lagi ikut garis politik neoliberalisme," ungkap Rizal. (aim)

tag: #dki-jakarta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kini Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di ATM BRI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Bank DKI kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah khususnya dalam layanan digital. Melalui kerja sama dengan PT Jalin Pembayaran ...
Berita

DPR Sahkan RUU Daerah Khusus Jakarta Jadi UU

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --DPR RI resmi mengesahkan Rancangan Undang-Undang Daerah Khusus Jakarta (RUU DKJ) menjadi Undang-Undang (UU). Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI ke-14, di ...