Ragam
Oleh M Anwar pada hari Sabtu, 17 Feb 2018 - 19:05:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Ini Dampaknya Kalau Anak Telat Sarapan

9anak-yang-tidak-sarapan-berisiko-obesitas_20160214_131905.jpg
Ilustrasi: anak perempuan yang sedang menyantap sarapannya. (Sumber foto : dok istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Namanya sarapan pasti dilakukan di pagi hari nih, Bun. Tapi, jangan terlambat juga ya. Terutama untuk anak-anak baiknya jangan sampai sarapan telat yakni di atas jam 9.

Menurut Prof dr Ir Hardinsyah MS dari Pergizi Pangan, jika anak makan di atas jam 9 itu nggak tepat disebut sarapan lagi, melainkan tea break. Prof Hardinsyah menambahkan hal itu bukan gaya hidup yang sehat, terlebih anak-anak masih dalam usia pendidikan.

"Kalau makan terlambat-terlambat gitu, gaya hidupnya berarti nggak sehat. Otomatis jam biologisnya berubah. Jam 12 siang baru sarapan padahal mereka sedang sekolah," tutur Prof Hardinsyah di acara Energen Berbagi Sarapan Sehat, Rabu (14/2/2018) lalu.

Nah, kalau menurut dr Ulul Albab SpOG dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), beberapa riset Pergizi dan IDI menyatakan bahwa daya tangkap dan konsentrasi anak berkaitan dengan sarapan. dr Ulul Albab bilang, batasan waktu sarapan itu jam 9. Di atas waktu itu bisa dibilang bukan sarapan.

"Meskipun orang-orang bilangnya brunch atau late breakfast yang jelas itu bukan sarapan yang sehat. Padahal di pagi hari kita memerlukan 25 persen kalori, 30 persen karbohidrat dan 20 persen lemak," tutur dr Ulul di kesempatan yang sama.

Kata dr Ulul ada akibatnya kalau anak selalu melewatkan sarapan yakni gula darah menurun alias hipoglikemia. Gula darah yang rendah bisa menimbulkan masalah lagi, Bun.

"Jika gula darah menurun, selalu ada kaitannya nanti dengan akademis. Anak bisa kehilangan fokus akibat lemas dan mengantuk," kata dr Ulul.

Selain menurunnya prestasi akademis, anak yang gula darahnya menurun juga rentan stres, daya tahan tubuhnya menurun. Belum lagi emosinya jadi lebih mudah terpancing. "Anak yang kurang gula cenderung suka marah-marah, coba disuruh makanan manis deh pasti mereda emosinya," ujar dr Ulul.

Pola makan mundur juga sangat memengaruhi berat badan anak yaitu anak jadi kelebihan berat badan atau bahkan obesitas. "Awalnya seseorang obesitas kan pola makannya juga nggak menentu, misalnya sarapan jam 12, makan siang bisa jam 4 nanti makan malam jam 9, akibatnya lemak menumpuk," tutup dr Ulul Albab. (aim)

tag: #kesehatan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Ragam Lainnya
Ragam

Film Buya Hamka Luar Biasa, Wajib Ditonton dan Perlu

Oleh Abdullah Al Faqir/Adang Suhardjo
pada hari Sabtu, 29 Apr 2023
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketika saya menerima undangan dari Chandra Tirta W saat itu saya sedang di Bandung, dan saya mempercepat kepulangam ke Jakarta dari rencana sebelumnya akan pulang hari ...
Ragam

Abdul Wachid Gelar Acara Bukber dan Santunan Bersama 1000 Anak-anak Yatim dan Piatu

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota DPR RI dari fraksi partai Gerindra, Abdul Wachid mengadakan acara buka bersama dan santunan bagi seribuan anak-anak Yatim dan Piatu di kediamannya. Rangkaian ...