JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menegaskan partainya akan memecat kader yang terlibat korupsi. Tindakan ini untuk menciptakan efek jera.
Peryataan Hasto ini menanggapi maraknya kepala daerah yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Dari kami sikap partai tidak berubah. Komitmen memberikan efek jera berupa pemecatan kepada mereka-mereka yang kena OTT dan kena kasus korupsi. Karena bagi kami kepuasan harus dibangun oleh rakyat," kata Hasto di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Sabtu (17/2/2018).
PDIP, kata Hasto, sangat selektif dalam mencari calon kepala daerah. Hal ini untuk menghindari terjadinya tindakan korupsi untuk kepentingan pribadinya.
"Kami menerapkan strategi berpengaruh. Kami ingin agar penetapan calon bukan hanya beban calon sendiri. Tetap calon bergerak. Dan rekomendasi kami pecat. Strategi gotong royong bahkan biaya pemilu," tandasnya.
Pada bulan lalu, KPK menangkap tangan Bupati Hulu Sungai Tengah Selatan Abdul Latief, yang juga menjabat sebagai Ketua DPW Partai Berkarya Kalimantan Selatan.
Selanjutnya, dalam tempo kurang dari sebulan, berturut-turut KPK menangkap Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko yang juga Ketua DPD Golkar Jawa Timur, Bupati Ngada yang hendak maju dalam Pilgub Nusa Tenggara Timur (NTT) Marianus Sae, dan Bupati Subang Imas Aryumningsih yang merupakan Ketua DPD Golkar Kabupaten Subang.
Yang terbaru KPK menangkap bupati Lampung Tengah Mustafa yang ingin maju juga di Pilkada Lampung 2018. Bupati Lampung Tengah terjerat kasus suap bersama beberapa petinggi DPRD setempat.(plt)