JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Poltracking Indonesia merilis hasil surveinya. Hasilnya, Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi kandidat kuat di Pilpres 2019 mendatang.

Hal itu diutarakan Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda. Dari sisi popularitas, Jokowi masih tertinggi dengan angka 95 persen. Sedangkan Prabowo Subianto berada di posisi kedua dengan raihan 86 persen.

Di posisi ketiga sendiri ditempati Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan raihan 85 persen. Keempat Anies Baswedan 70 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 65 persen.

"Namun posisi Jokowi belum aman," kata Hanta saat memaparkan hasil surveinya di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Minggu (18/2/2018).

Lebih jauh, Hanta mengungkapkan elektabilitas Joko Widodo dan Prabowo Subianto cenderung naik. Dalam survei yang dilakukan pada 27 Januari-3 Februari 2018 itu menunjukkan elektabilitas Jokowi naik 5 persen dan Prabowo 2 persen.

Pada November 2017, elektabilitas Jokowi sebesar 41,5 persen dan Prabowo 18,2 persen. Pada bulan Februari 2018 elektabilitas dua tokoh itu naik menjadi 45,4 persen untuk Jokowi dan 19,8 persen untuk Prabowo.

Adapun angka kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla sebesar 68,9 persen.

"Secara kuantitatif, angka kepuasan ini cukup tinggi karena berada di atas kisaran 60 persen," tukasnya.

Diketahui, Poltracking melakukan survei di 34 provinsi di Indonesia dengan 1.200 responden. Metode yang digunakan ialah stratified multistage random sampling dengan margin error 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.(yn)