Jakarta
Oleh alfian pada hari Selasa, 20 Feb 2018 - 06:52:17 WIB
Bagikan Berita ini :

Lingkungan Tercemar, Warga Bantar Gebang Diserbu Lalat Hijau

75gunungansampahbantargebang.jpg
Gunungan Sampah di TPST Bantar Gebang, Bekasi (Sumber foto : ist)


JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Rumah pemukiman warga di sekitar Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, terdampak pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari tempat pembuangan sampah tersebut.

Warga pun memprotes keras lantaran bau tak sedap akibat sampah yang tumpah di jalan sekitar rumah mereka. Bahkan, lalat-lalat hijau saat ini kerap menyerang warga yang melintas.

Tokoh Masyarakat Ciketing Udik, Bantar Gebang, Anen Samsudin mengatakan, bentuk pencemaran dari TPST memang berbagai macam.

"Kami sudah sering mengeluhkan masalah ini, namun tak kunjung ada perhatian dari pengelola TPST Bantar Gebang," kata Anen kepada wartawan, Senin (19/2/2018).

Selain itu, rumah warga yang berbatasan langsung dengan TPST Bantar Gebang, kerap diganggu dengan pencemaran limbah air TPST Bantar Gebang. Air tanah warga menjadi kuning dan berbau.

Demikian juga polusi udara yang menyengat dengan perkembangbiakan lalat yang luar biasa menjadi gangguan yang sehari-harinya dirasakan warga.

Menanggapi hal ini, pengamat Kebijakan Publik dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW), Amir Hamzah menilai Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta terbukti tidak becus mengurus sampah di TPST Bantar Gebang.

Bahkan, sejak dilakukan swakelola Pemda DKI, pengelolaan sampah justru mengalami kemunduran.

"Serbuan lalat itu akibat tahapan coper soil (pengadaan tanah untuk menutup lapisan sampah) dilakukan secara asal-asalan," ujar Amir.

Selain itu, coper soil juga tidak seluruhnya tanah merah tapi dicampur dengan tanah boncos.

Akibatnya, lanjut Amir, bau busuk sampah bukannya dapat dihilangkan, malahan sebaliknya semakin menyeruak. Belum lagi serbuan lalat yang masuk sampai ke pemukiman warga sekitar Bantar Gebang.

Selain itu, pembangunan jalan di kawasan TPST Bantar Gerbang juga dipertanyakan. Pasalnya, kendaraan pengangkut sampah kerap terbalik.
"Kemungkinan jalannya tidak rata, dan berlubang" beber Amir.

Karena itu, Amir menyarankan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Wakilnya, Sandiaga Uno tidak begitu saja mempercayai laporan Dinas Lingkungan Hidup yang mengatakan bahwa kondisi TPST Bantargebang semakin kondusif.

Untuk diketahui, luas lahan TPST Bantargebang mencapai 110 hektare, yang terbagi lima zona. Namun, sejak 19 Juli 2016 lalu, Pemprov DKI telah mengambil alih pengolahan TPST Bantargebang yang sebelumnya dikelola pihak swasta dalam hal ini PT GTJ dan PT Navigat Organic Energy Indonesia (NOEI) yang menerapkan sistem sanitary landfill.(plt)

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...