Berita
Oleh M Anwar pada hari Kamis, 22 Feb 2018 - 08:05:00 WIB
Bagikan Berita ini :

Perpindahan Dukungan Tunjukkan Buruknya Etika Politik

60xPILKADA_RIMA.jpg.pagespeed.ic.LeB2EjV9ZA.jpg
Ilustrasi: kader partai politik. (Sumber foto : dok istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Sejumlah kader partai politik pendukung Ridwan Kamil dan Uu Ruhzanul Ulum, seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berpindah dukungan ke pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komaruddin menyatakan bahwa perpindahan dukungan tersebut menunjukkan buruknya etika politik. Sebab, mereka telah mempertontonkan kader yang tidak patuh terhadap perintah partai.

"Tentu ada yang salah dalam demokrasi. Harusnya kalau sudah masuk sebagai kader, komitmen harus dijaga. Jadi, apapun perintah partai harus didukung," jelasnya saat dihubungi, Rabu (21/2/2018).

Ujang melanjutkan, kerusakan politik juga telah dipertontonkan oleh para politikus yang tidak loyal tersebut. Karena konsekuensi masuk partai politik haruslah taat kepada pemimpinnya.

"Ini adalah kerusakan politik. Apapun itu, sebagai seorang kader politik harus tunduk dan patuh terhadap keputusan partai," ujarnya.

Oleh sebab itu, mereka yang tidak patuh terhadap keputusan partai tidak akan pernah menjadi politikus besar. Mereka akan tetap menjadi kutu loncat apabila keinginannya tidak diakomodir oleh partai.

"Karena partai politik itu akan mempersiapkan kader-kadernya yang loyal untuk bisa menjadi anggota dewan, dan juga kepala daerah," jelas Ujang.

Ketua DPW Partai Nasdem Jawa Barat Saan Mustopa mengatakan, kehadiran beberapa kader partai pendukung Rindu di acara deklarasi konsiprasi partai untuk pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi tidak memengaruhi soliditas internal masing-masing partai.

"Apalagi terhadap bangunan koalisi Rindu, dan apalagi terhadap pasangan calon. Semua partai pengusung Rindu hingga saat ini sangat solid," jelasnya.

Saan yang juga ketua Tim Pemenangan Rindu menambahkan, beberapa waktu lalu sebenarnya ada permintaan untuk menerima dukungan dari partai-partai pasangan calon lain.

"Hanya saja pasangan Rindu tidak mau menerima dukungan itu. Karena kami menghormati internal masing-masing partai sekaligus menghormati pasangan cagub-cawagub lainnya," tandasnya. (aim)

tag: #dki-jakarta  #pilkada-serentak-2018  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Buka Puasa Bersama Komunitas Morgan Sports Club, Ketua MPR RI Bamsoet Ajak Tingkatkan Solidaritas Kebangsaan

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua MPR RI sekaligus Ketua Dewan Pembina komunitas otomotif mobil klasik asal Inggris Morgan Sports Car Club Indonesia (MSCCI) dan Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia ...
Berita

Aksi Damai GPKR di Gedung Mahkamah Konstitusi untuk Menegakkan Kedaulatan Rakyat

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dengan semangat perjuangan tanpa titik kembali, hari ini Kamis 28 Maret 2024, Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) akan kembali menggelar aksi damai bertempat di ...