JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Menteri Keuangan Sri Mulyani berpesan kepada seluruh pengguna Stadion Utama Glora Bung Karno (SUGBK) untuk saling menjaga aset negara yang bangun menggunakan APBN.
Menurutnya, status SUGBK adalah aset negara yang dibangun menggunakan uang rakyat dari hasil pungutan pajak, sehingga masyarakat mestinya memiliki kepedulian dan menjaganya secara baik, tanpa melakukan kerusakan.
"Kalau sampai terjadi kerusakan itu sifatnya natural bagian maintenance, tapi kalau itu dirusak secara sengaja maka akan ada tindakan yang harus dilakukan," tutur Sri Mulyani di komplek Istana Negara, Jakarta, Senin (19/2/2018) lalu
Ani menilai, revonasi SUBGK oleh Kementerian PUPR untuk persiapan pagelaran Asian Games 2018 yang akan dilaksanakan di dua tempat, Jakarta dan Palembang.
"Kita menjaganya supaya bisa dipakai terus, masyarakat bisa memeliharanya," ucapnya.
Renovasi GBK dilakukan sejak bulan Agustus 2016 dengan kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Penta Rekayasa Kerjasama Operasi (KSO) dengan nilai kontrak Rp 769,7 miliar.
Sedangkan, konsultan manajemen konstruksi adalah PT Deta Decon dan PT Multi Karadiguna Jasa KSO dengan nilai kontrak Rp 10,2 miliar.
Setelah renovasi, pencahayaan GBK saat ini berkekuatan 3.500 lux atau tiga kali lebih terang dari sebelumnya. Sistem pencahayaan juga terintegrasi dengan sistem tata suara yang berkekuatan hingga 80 ribu watt PMPO.
Selain itu, kualitas kursi juga menjadi lebih baik dengan jenis satu kursi lipat (single seat flip up) yang telah memenuhi standar aksesibilitas evakuasi sebanyak 80.000 kursi.
Dalam ajang final Piala Presiden antara Persija Jakarta dan Bali United yang berlangsung akhir pekan kemarin, para pendukung tim melakukan pengrusakan beberapa bagian SUGBK, yaitu pintu 7 dan 9 serta panel pembatas oleh oknum pendukung. (aim)
.