JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Jelang Pilpres 2019 mendatang, elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengalami penurunan. Hal itu berdasarkan hasil survei yang dirilis lembaga survei Media Nasional (Median).
Jika Pilpres digelar hari ini, responden yang memilih Jokowi sebesar 35,0 persen. Angka ini turun dibandingkan survei pada Oktober 2017, di mana Jokowi dipilih 36,2 responden.
Sementara, responden yang memilih Prabowo sebesar 21,2 persen. Angka ini juga turun dibandingkan survei Oktober 2017 di mana elektabilitas Prabowo 36,2 persen.
"Pak Jokowi dan Prabowo mulai memudar elektabilitasnya," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun saat merilis hasil surveinya di Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Di sisi lain, elektabilitas tokoh alternatif mengalami peningkatan. Di antaranya Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Elektabilitas Gatot saat ini 5,5 persen, Anies 4,5 persen dan AHY 3,3 persen. Elektabilitas tiga nama ini naik dibandingkan dengan Oktober 2017 lalu. Gatot yang saat itu di bawah Anies, dengan 2,8 persen, naik menjadi 5,5 persen pada Februari.
"Gatot dipilih karena tegas oleh 21,4 persen pemilih, karena pembelaan terhadap umat Islam 14,3 persen, dan juga karena diperlakukan tidak adil 10,6 persen. Jadi dinilai sebagai representasi dari politik Islam yang akhir-akhir ini kita lihat. Dipecat mendadak itu juga faktor karena ada simpati yang sebesar 10,6 persen itu," beber Rico.
Elektabilitas Anies melonjak menjadi 4,5 persen dari sebelumnya pada Oktober 2017 4,4 persen. Dan AHY juga meningkat, dari survei terakhir pada Oktober tahun lalu di bawah 1 persen kini naik menjadi 3,3 persen.
Survei Median dilakukan dari tanggal 1 hingga 9 Februari 2018. Adapun populasi survei yang dilakukan Median yakni seluruh warga yang memiliki hak pilih. Target sampelnya 1.000 responden dengan margin of error sebesar kurang lebih 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sampel dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi PROV dan gender. Hasil survei menunjukkan dinamika politik yang terjadi selama masa pengambilan data. Kontrol kualitas dilakukan terhadap 20 persen sampel yang ada.(yn)