JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Pada Minggu (18/2/2018) lalu, KPU telah menetapkan nomor urut untuk 14 partai politik nasional dan 4 partai politik lokal daerah Aceh. Semua menyambut nomor urut yang terundi oleh KPU dengan semangat dan sudah mulai menetapkan strategi kampanye yang dikaitkan dengan nomor urut.
Salah satunya adalah bagaimana Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengasosiasikan dengan nomor urut PDI Perjuangan, yaitu angka 3 dengan Banteng Metal. Mengenang sebelum era reformasi, PDI Perjuangan menggunakan angka 3 di slogan M3NANG dan kalau banteng itu pasti tahu metal.
Untuk mereka yang menikmati masa tahun 1970 dan akhir abad 20, tentu familier dengan genre musik metal. Musik metal adalah satu aliran rock dengan tempo kencang, teriakan, dan gebukan dobel pedal drum yang mendominasi hampir seluruh lagu. Sebut saja band-band metal terkenal seperti Metallica, Iron Maiden, Sepultura, Dream Theatre dan Linkin Park yang digandrungi anak-anak muda zaman itu.
Sebutan Anak Metal biasanya ditujukan untuk mereka yang menggemari musik genre tersebut. Mereka pun terkenal dengan ulahnya membangkang menolak statusquo, yang bisa dilihat dari tampilannya dengan pakaian bahan kulit, aksesori besi tempa, dan rambut panjang yang bisa disibakkan saat mengikuti hentakan musik metal.
Namun, harus juga diingat bahwa generasi Millenials dankidszamannowsudah tidak banyak yang menggemari musik metal. Dari hasilGeotweetGrammy Awards, yang menunjukkan peta musik yang paling digemari di suatu negara, terlihat hampir di seluruh wilayah Indonesia memilih Pop dari K-Pop, J-Pop, dan berbagai jenis pop lainnya.
Disamping itu, musik yang dianggap sebagai musik anak pembangkang tidak hanya musik metal. Melainkan ada musik elektronik dan DJ seperti EDM (Electronic Dance Music), yaitu:dubstep,chillstep, dan lainnya. Sehingga, memberi label metal belum tentu akan dimengerti olehkids zamannowdan pastinya, tidak akan menarik hati mereka untuk memilih.
Tidak ada yang salah bila ingin mengenang arti nomor urut dengan kemenangan masa lalu. Namun, generasi sudah berganti. Mau tidak mau, partai politik harus memiliki identitas dan arah baru untuk bisa menjaring suara generasikidszamannowini.
Apalagi generasi sekarang semakin kritis, mereka tidak segan beralih jika partai politik hanya mengandalkan identitas masa lalu. Sementara, generasikidszamannowinilah yang saat ini akan menentukan kemenangan di Pemilu 2019. (aim)