Berita
Oleh Alfian Risfil pada hari Kamis, 01 Mar 2018 - 21:16:07 WIB
Bagikan Berita ini :

Sengkarut Reklamasi, Polri Disarankan Periksa Eks Stafsus Ahok

4sunny-tanuwidjaja-jj_20160411_131027.jpg
Sunny Tanuwidjaja (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kasus dugaan korupsi proyek reklamasi Pantai Utara Jakarta terus menjadi sorotan publik. Guna membongkar perkara tersebut, penyidik Polda Metro disarankan untuk memeriksa mantan staf khusus (Stafsus) Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat sebagai Gubernur DKI, Sunny Tanuwidjaja.

"Jika betul Polri mau mengungkap penyimpangan di kasus reklamasi, penyidik harus periksa Sunny. Sebagai bekas Stafsus Ahok, saya yakin akan banyak informasi yang dapat digali dari Sunny, khususnya yang berkaitan dengan hubungan pengembang," kata Amir saat berbincang dengan TeropongSenayan, Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Sebab, menurut Amir, Sunny yang saat ini menjabat Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), merupakan orang kepercayaan Ahok yang secara khusus diberi wewenang untuk berkomunikasi dengan pengembang selama berkuasa di Ibu Kota.

‎"Saat Ahok Gubernur, Sunny kan ikut berkantor di Balai Kota. Saya kira Sunny layak diperiksa dan diminta pertanggungjawaban terkait statusnya yang menjadi penghubung Ahok dengan para pengembangan," ungkap Amir.

"Kan Ahok sendiri yang bilang, kalau Sunny adalah orang kepercayaannya, yang punya hubungan baik dengan pengembang," katanya.

Sebelumnya Ahok mengakui, jika Sunny Tanuwidjaja adalah staf khususnya. "Aku nggak bayar gaji (Sunny). Cenderung temen, memang staf khusus," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (7/4/2016) silam.‎

Ahok mengatakan, Sunny memang dekat dengan beberapa pengusaha. Dirinya juga kenal dekat sejak 2009, dan menilai dia sosok yang baik.

"Saya denger kan Sanusi nyebutin nama. Sunny emang sering ketemu pengusaha semua. Kan memang dia di lingkungan itu (pengusaha)," kata Ahok.

"Sunny sama Lippo dekat, semua dekat. Aku lihat anaknya baik," sambung mantan Bupati Belitung Timur itu.

Ahok juga mengakui, Sunny memang sering ikut dengannya. Dia juga pernah menjadi staf yang mengatur jadwalnya, namun kini ia lebih sering bekerja di luar dengan para pengusaha.

"Dia keluar dari CSIS, dia kerja sama Pak Sondakh, sekarang dia monitor saja. Ke Bu Mega saya ajak dia, supaya bisa lihat menghadapi orang gimana. Bu Mega juga pikir Sunny yang provokasi saya eksperimen. Dia suka bercanda sama Sunny," beber dia.

Diketahui, persoalan reklamasi kini kambali menjadi sorotan publik. Pasalnya, polisi dianggap tidak konsisten dalam upaya membongkar penyimpangan dalam kasus megaproyek reklamasi Teluk Jakarta.

Hal tersebut merujuk pada pernyataan Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan, yang baru-baru ini mengaku tidak menemukan indikasi kesalahan administrasi maupun indikasi korupsi dalam penentuan NJOP pulau C dan D reklamasi.

Padahal, sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengaku sudah menemukan bukti permulaan adanya dugaan korupsi dalam proyek itu dan bahkan telah meningkatkannya dari penyelidikan ke penyidikan.(yn)

tag: #reklamasi  #reklamasi-pantai-utara-jakarta  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...