JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil mengkritik pertemuan Presiden Jokowi dengan pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Pasalnya, pertemuan tersebut membahas pemenangan pencapresan Jokowi pada 2019 nanti di Istana Merdeka.
"Istana itu milik rakyat dan kegiatan di dalamnya tidak boleh digunakan selain pertemuan dan pembicaraan yang berorientasi peningkatan kesejahteraan rakyat," kata Nasir kepada awak media, Sabtu (3/3/2018).
"Presiden Jokowi dan PSI telah memberikan contoh buruk dalam pengelolaan kekuasaan di level negara," lanjut Nasir.
Politikus PKS ini menilai, sejak awal publik sudah mengetahui PSI itu dibentuk untuk menjadi kendaraan politik di Pilpres 2019.
"Sayangnya PSI dan Presiden Jokowi mengabaikan asas-asas penyelenggaran pemerintah yang bersih dan berwibawa," ucap dia.
Presiden Jokowi dan Ketua Umum PSI, saran Nasir, sebaiknya meminta maaf dan mengakui kekeliruannya.
"Presiden itu juga seorang negarawan. Karena itu janganlah Jokowi mendegradasikan nilai dan martabat Istana," ujar Nasir.(yn)