JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Nurhayati Assegaf membantah partainya memainkan politik tiga kaki pada Pilpres 2019.
Menurutnya, Demokrat hanya memiliki dua kaki. Oleh karenaya, dia keberatan jika Demokrat dianggap bermain tiga kaki karena membuka peluang ke poros Joko Widodo, Prabowo Subianto, dan poros ketiga.
"Kita cuma dua kaki. Namun, politik saat ini masih sangat cair," kata Nurhayati di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Apalagi, lanjut dia, waktu pendaftaran capres dan cawapres masih panjang sehingga wajar bila Demokrat membuka berbagai peluang.
"Demokrat masih terus melakukan komunikasi politik, dengan siapa saja," ujarnya.
Nurhayati menyatakan aturan presidential threshold 20 persen mengharuskan Demokrat untuk berkoalisi.
"Kami menyadari, suara Demokrat tidak mencukupi untuk mencalonkan capres sendirian. Jadi kepada siapa saja (berkoalisi) masih terbuka," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera mengakui jika peta politik Pilpres 2019 masih sangat cair. Karena itu, wajar bagi Partai Demokrat menjalin komunikasi dengan siapapun terkait Pilpres 2019.
"Demokrat dengan Rapimnas kemarin, menurut saya masih tetap mendua peluang, meniga bahkan," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (12/3/2018).
Adapun politik tiga kaki yang dimaksud yakni Demokrat berpeluang berada di tiga poros pilpres 2019. Partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini bisa saja bergabung ke poros Prabowo Subianto.
Di sisi lain, terbuka peluang bagi Demokrat bersama Joko Widodo dalam Pilpres 2019. Terakhir, Demokrat memiliki peluang membentuk poros ketiga bersama PAN dan PKB.
"Bahkan peluang buat poros ketiga, sangat besar. Peluang mendukung Jokowi dengan catatan AHY masuk, juga besar. Sedangkan peluang gabung Pak Prabowo, ada," tegasnya.(plt)