JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan, PDIP mengajak mitra partai koalisi pendukung Presiden Jokowi untuk fokus melakukan penguatan kinerja ekonomi Indonesia.
"Konsentrasi utama PDI Perjuangan saat ini adalah mendorong kerja sama parpol pengusung pemerintah untuk menaruh perhatian besar pada aspek ekonomi. Hal itu seiring dengan makin solidnya kondisi politik nasional saat ini," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (13/3/2018) .
Ditinjau dari harapan publik, katanya, berbagai indikator perekonomian menunjukkan arah yang positif.
Ia menyebutkan inflasi relatif rendah, harga komoditas primer seperti batubara mulai mengalami kenaikan, demikian pula kelapa sawit.
Pada saat bersamaan tingkat kepercayaan publik semakin besar.
"Ketika Pak Jokowi terpilih, harapan rakyat begitu tinggi, tetapi kendala perekonomian begitu besar. Karena itulah konsentrasi utama kami saat ini adalah melakukan segala hal yang dianggap penting untuk meningkatkan kinerja perekonomian," katanya.
Ia mencontohkan soal dana desa harus mampu menstimulus desa sebagai sentra pertumbuhan ekonomi rakyat.
PDI Perjuangan pun mendukung upaya percepatan padat karya di desa-desa.
Mengingat pentingnya persoalan perekonomian tersebut, katanya, siapapun yang akan berkontestasi untuk Pilpres 2019 sebaiknya menyampaikan gagasan terbaiknya untuk kemajuan bangsa dan negara.
Menurut Hasto Pmilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2019 tidak cukup hanya berbicara figur.
"Kompetisi Pilpres 2019 harus menunjukkan peningkatan kualitas demokrasi. Tampilkan gagasan terbaik dan bangun infrastruktur politik di tengah rakyat untuk bangsa dan negara," kata Hasto.
PDI Perjuangan, katanya, percaya bahwa mereka yang membangun infrastruktur politik hanya untuk mencela, mengadu domba, dan menyampaikan hal-hal yang di luar kebenaran, akan ditinggalkan rakyat.
"Karena itulah kita isi tahun politik ini dengan berbagai hal yang positif untuk bangsa dan negara. Tidak ada bangsa besar lahir dengan cara permusuhan. Bangsa yang kuat akan lahir melalui gagasan besar yang membangun peradaban. Biarlah rakyat yang memilih pemimpinnya," tegas Hasto.(plt/ant)