JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno membenarkan keinginan Direktur Utama PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati untuk mengundurkan diri dari jabatannya itu.
Alasannya, sebut Sandi, Marina frustrasi lantaran tak mampu menjawab tingginya permintaan daging ayam dalam program subsidi pangan murah di DKI.
PD Dharma Jaya selaku BUMD bertugas menyuplai daging dan ayam bagi warga Ibu Kota. Kesusahan ini pula yang akhirnya mendorong Direktur Utamanya, Marina Ratna Dwi Kusumajati, berniat mundur dari jabatannya.
"Iya, Bu Marina datang ke saya, frustrasi proses di sini (pencairan) lama dan dia curhat sama saya dan dia mau mengundurkan diri," kata Sandi di Balai Kota, Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Sandi pun mengaku sempat menolak keinginan Marina untuk mengundurkan diri. Alasannya, periode bulan Ramadan dan Idul Fitri yang biasanya terjadi peningkatan harga daging, terutama daging ayam, yang tak lama lagi.
"Saya bilang janganlah, ini kan mau masuk lebaran, biasanya lebaran daging naik, alangkah baiknya bu Marina tunda dulu," tutur dia.
Sandi menyebut, berdasarkan cerita Marina, permasalahan yang dialaminya adalah soal lambannya proses administrasi di SKPD-SKPD terkait. Ia pun sempat menjanjikan kepada Marina akan mempercepat proses pencairan dana PSO dan reimbursements itu.
"Saya bilang saya mau bantu kok, tapi ternyata kan ini masalahnya administrasi, ya saya juga tidak bisa dorong-dorong kalau ada urusan administrasi, tapi tadi Pak Michael (BPKD) bilang satu dua hari ini bisa cair," kata Sandi yang juga mantan pengusaha sukses ini.
Sandi juga memuji kinerja Marina selama menjabat sebagai Dirut PD Dharma Jaya. Marina, diakuinya merupakan salah satu pemimpin perempuan yang layak diperhitungkan.
"Bu Marina ini salah satu CEO (Chief Executive Officer) yang baik yah di BUMD ini, dan menurut saya asal Bu Marina komunikasinya lancar dengan SKPD semua bisa teratasi," tandasnya.
Diketahui, jelang bulan ramadhan dan idul fitri, PD Dharma Jaya selaku BUMD yang bertugas menyuplai daging dan ayam bagi warga Ibu Kota kelimpungan dalam merealisasikan program subsidi pangan murah.
Kesusahan inilah yang akhirnya mendorong sang Dirut, Marina Ratna Dwi Kusumajati, berniat mundur dari jabatannya.
"Saya pikir saya bisa berkarya di tempat lain. Yang bisa mendukung. Saya mau mendukung untuk pemerintah ini menjadi baik. Saya ingin juga bekerja buat rakyat! Saya ingin, tapi yang mana? Yang seperti apa, kalau saya nya kerja sendiri akhirnya mentok?," ucap Marina kepada wartawan, Kamis (15/3/2018).
Masalah pangan ini bermula pada November 2017, ketika PD Dharma Jaya menjadi salah satu BUMD yang tidak akan diberikan penyertaan modal daerah (PMD) pada tahun 2018. PMD yang awalnya diajukan oleh PD Dharma Jaya adalah sebesar Rp 39 miliar.
Namun atas arahan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno, PD Dharma Jaya dan beberapa BUMD lainnya tidak diberikan PMD.
Alasannya, supaya BUMD ini bisa mandiri tanpa terus menerus mendapatkan suntikan dana dari pemerintah.
Alih-alih mandiri, PD Dharma Jaya malah tidak bisa membeli stok daging subsidi untuk penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Selama ini dengan subsidi itu, pemegang KJP bisa membeli daging sapi dan daging ayam dengan harga murah.
Marina merasa tidak adil jika PD Dharma Jaya harus memutar otak mencari sumber dana lain untuk membeli daging subsidi akibat pencabutan PMD ini.(yn)