RIAU (TEROPONGSENAYAN)--Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berencana menggandeng TNI untuk mensosialisasikan ideologi Pancasilan di wilayah pelosok. Langkah itu mendapat dukungan Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW).
"Melibatkan TNI atau seluruh pihak sesuatu keniscayaan agar rekan-rekan TNI memahami betul itu Pancasila. Jangan kemudian ada kepentingan-kepentingan di luar Pancasila terjadi kegaduhan di lapangan, misalnya ada pengajian yang dibilang anti-Pancasila, atau ada yang meneriakan takbir itu dianggap membahayakan Pancasila," kata Hidayat usai mengisi Sosilisasi Empat Pilar MPR di Aula Al-Ihsan Boarding School, Pekanbaru, Sabtu (17/3/2018).
Menurut Hidayat, agar pesan-pesan ideologi Pancasila juga sampai ke tingkat terbawah masyarakat, diperlukan peran bintara pembina desa (Babinsa).
"Babinsa itu memang harus menjadi garda terdepan untuk menyelamatkan Indonesia yang disebut darurat moral beredarnya fornografi, perjudian, dan LGBT, itu semuanya jelas membahayakan Pancasila. Ini masalah-masalah yang harus di atasi," katanya.
Politikus PKS ini kembali menekankan, Babinsa harus paham betul bahwa Indonesia itu harus menghadirkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Jadi kawan-kawan Babinsa harus paham betul apa itu anti-Pancasila," tandasnya.
Sebelumnya, Ketua BPIP Yudi Latif menyampaikan sesuai fungsinya, pihaknya bertujuan untuk melakukan sinkronisasi dengan TNI dalam rangka mengarusutamakan ideologi negara.
Apalagi di TNI juga memiliki fungsi bela negara yang salah satu agendanya ialah pertahanan ideologi negara.
"Jadi kita mulai berpikir kekuatan-kekuatan bersama ini bisa disinergikan dalam rangka mengarusutamakan Pancasila di masa depan," jelasnya.(yn)