Jakarta
Oleh Alfian Risfil pada hari Sabtu, 07 Apr 2018 - 03:30:18 WIB
Bagikan Berita ini :

Hanya Andalkan Deposito, Anies Harus Evaluasi Komisaris-Direksi Food Station

90Sulhy.jpeg
Achmad Sulhy (Sumber foto : Alfian)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Jakarta Monitoring Network (JMN) mengkritisi kinerja PT Food Station Tjipinang Jaya pada 2017.

Pasalnya, mayoritas laba perusahaan pelat merah DKI Jakarta itu diperoleh dari jasa deposito atau giro perusahaan.

"Komisaris dan direksi ini,ngapainsaja selama ini? Bila hanya mengandalkan raihan dari deposito, lebih baik Pemprov DKI depositokan saja semua dana PMD itu, tanpa perlu diberikan ke PT Food Station," ujar Direktur Eksekutif JMN, Achmad Sulhy, Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Diketahui, laba bersih Food Station tahun lalu mencapai Rp 16,2 miliar. Hal tersebut diumumkan saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2017, 22 Maret.Nilai tersebut naik Rp 9 miliar dibanding torehan 2016.

Namun, di bawah target Rp 17,7 miliar. Sekitar Rp14,3 miliar dari total laba bersih Rp16,3 miliar diperoleh dari jasa deposito.

Sulhy menduga, jasa deposito atau giro tersebut berasal dari dana penambahan modal daerah (PMD) Rp 300 miliar yang dikucurkan pada 2016.

Dana itu pun diperkirakan tak terserap maksimal. Sehingga, Food Station cenderung mendepositokannya.

"Kalau melihat data ini, sudah terbukti mereka gagal mengelola BUMD pangan milik DKI Jakarta. Meski tak berorientasi profit, tetap saja PT Food Station harus menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) secara maksimal," tegas Sulhy.

Karenanya, Sulhy mendesak Pemprov DKI mengaudit keuangan Food Station secara menyeluruh. Begitu pula audit kinerja keuangan, pengunaan PMD, maupun perusahaan.

Sebab, tambah dia, Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) dianggap tak melakukan evaluasi, kontrol, serta pengawasan terhadap kinerja Food Station.

"Malah terkesan selalu memberi 'angin' atau toleransi terhadap buruknya kinerja maupun kebijakan-kebijakan perusahaan," terangnya.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, juga dituntut mengevaluasi performa komisaris dan direksi Food Station.

"Mereka berlatar belakang retail, tapi tak mampu meningkatkan keuntungan perusahaan dari sisi operasional maupun perdagangan," ketus Sulhy.

"Jangan sampai BUMD, seperti PT Food Station ini, dikelola orang-orang yang hanya ingin cari makan, melakukan persekongkolan antarkroni, dan mengeruk keuntungan pribadi maupun kelompok," pungkas dia. (Alf)

tag: #anies-baswedan  #pemprov-dki  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Jakarta Lainnya
Jakarta

Mahasiswa Kecewa dengan Sikap KPK: Ancam Akan Lapor ke Jokowi

Oleh Sahlan Ake
pada hari Rabu, 10 Agu 2022
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Menggugat kembali melakukan aksi di depan Kantor Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Massa aksi ...
Jakarta

Muncul Nama Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan, Siapa Dia?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa jabatan pada 16 Oktober 2022. Mengingat Pilkada baru digelar 2024, posisi Anies akan diisi oleh penjabat ...