Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Sabtu, 07 Apr 2018 - 03:42:52 WIB
Bagikan Berita ini :

Redam Polemik, KAHMI Sarankan Sukmawati Cabut Puisi 'Ibu Indonesia'

7demo-sukmawati-1_20180406_152041.jpg
Gelombang protes aksi puisi Sukmawati, Jakarta , Jumat (6/4/2018). (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGGSENAYAN) --Permintaan maaf yang disampaikan Sukmawati Soekarnoputri dinilai tak cukup untuk menghentikan polemik di masyarakat.

Demi meredam polemik, Sukmawati juga diminta segera mencabut dan menyatakan puisi 'Ibu Indonesia' tak pernah ada.

Demikian sikap resmi Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MN KAHMI) atas polemik karya sastra putri Proklamator RI itu.

"Permintaan maaf yang telah disampaikan kepada seluruh umat Islam tidak cukup," ujar Koordinator Presidium MN KAHMI Siti Zuhro daam keterangan tertulis yang diterima wartawan di Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Ada dua pertimbangan KAHMI bersikap demikian. Pertama, konstitusi mengakui kebebasan bereskpresi seluruh warga negara. Namun, hak itu bukan sebesar-besarnya, melainkan harus bertanggung jawab serta dibatasi nilai-nilai Pancasila dan konstitusi. "Termasuk dalam hal ini seni puisi," jelas Siti.

Kedua, puisi Sukmawati itu tak mengindahkan nilai-nilai Pancasila serta konstitusi, pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Soalnya, upaya membandingkan sari konde dengan cadar serta kidung Indonesia dengan adzan merupakan hal keliru dan tak tepat.

"Karena yang satu bersifat profan. Sedangkan lainnya bersifat sakral (bagian dari ajaran agama)," jelasnya. Sehingga, dianggap mengandung unsur pelecehan terhadap nilai-nilai Islam.

Indonesia, menurut pandangan Siti, merupakan negara majemuk dari aspek suku, ras, dan agama. Dengan demikian, semua warga negara berkewajiban menghormati keragaman tersebut.

Alasannya, kedamaian, keadilan, dan kemakmuran akan tercapai melalui toleransi, hormat-menghormati, serta kebersamaan.

"Sebagai anak bangsa, kita semua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk mempertahankan dan menegakkan NKRI yang kita cintai," terangnya.

"Semoga kasus puisi Ibu Sukmawati menjadi pelajaran berharga bagi semua anak bangsa dan tidak berulang," tutup Siti. (Alf)

tag: #penistaan-agama  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...