JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Publik saat ini menyoroti soal polemik Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti yang tidak bisa maju di Pilpres 2019 karena tak mengantongi ijazah SMA. Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyayangkan hal itu.
"Sayang sekali, memang negara ini lucu, tapi itulah yang harus jadi pelajaran sebetulnya kenapa kita terlalu genit bikin aturan undang-undang, untuk jadi pemimpin negeri ini harus tamatan SMA," kata Paloh di Kantor DPW Partai NasDem Kota Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (7/4/2018).
Menteri Susi memang disebut-sebut sosok potensial menjadi Capres maupun Cawapres Joko Widodo. Namun hal itu sulit terwujud karena Susi hanya lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Paloh mengakui, ada banyak tokoh bangsa yang sekolahnya bahkan banyak sampai SMP. Menurutnya, kualitas dan kepribadian manusia tidak bisa diukur hanya berdasarkan ijazah pendidikannya saja.
"Pendahulu kita, tokoh besar kita bahkan negarawan kita sekolahya ada yang nggak sampai SMP. Kualitas manusia bukan hanya data kertas," kata Surya.
Meskipun menyayangkan, Surya berharap Susi harus menerima aturan yang sudah tertuang dalam UU Pemilu itu.
"Tapi itu sudah terjadi yah, ada Undang-undang yang wajibkan itu. Kita tahu Susi mau maju, tapi terbentur ijazah ya terima lah nasibnya, karena produk undang-undangnya masih begini," pungkas dia.(yn)