JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah meluncurkan program Gala Siswa Indonesia (GSI) bersama Persatuan Sepak Bola Indonesia dan Komite Olahraga Nasional Indonesia sejak 1 Februari 2018 lalu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, turnamen sepakbola tingkat SMP atau Gala Siswa bertujuan mencari bibit unggul pemain sepak bola.
"Melalui kompetisi ini, kita bisa mencari bibit unggul pemain sepakbola yang dideteksi dari SMP sehingga pembinaannya lebih intensif dan nanti ketika masuk ke tingkat sekolah menengah atas (SMA)," kata Muhadjir dalam keterangan tertulisnya, Senin (9/4/2018).
Ia mengatakan, kompetisi sepakbola itu dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi dan kemudian naik ke tingkat nasional.
"Nanti ketika ada rekrutmen pemain-pemain profesional maka kita sudah punya daftar siapa-siapa yang punya bakat sangat spesial di bidang sepakbola itu," kata dia.
Ke depan, lanjut dia, industri sepakbola cepat atau lambat akan mewarnai kemajuan Indonesia ke depan.
"Saya kira sampai sekarang tidak ada satu pun olahraga yang terindustrialisasi secanggih sepakbola," katanya.
Muhadjir menjelaskan melalui sepakbola pula, pendidikan karakter dapat ditanamkan. Sepakbola menjadi media yang paling lengkap untuk pembentukan karakter siswa, karena di situ ada talenta, ketrampilan, sportivitas, kerja sama dengan tim, menghargai lawan dan teman, adu taktik, bisa memadukan otot dengan otak dalam waktu yang bersamaan dengan keduanya sama-sama membutuhkan konsentrasi penuh.
"Biar otaknya bagus, cerdas, taktiknya bagus, tapi kalau talentanya rendah dia juga tidak akan bagus. Sebaliknya, juga biar talentanya bagus tapi tidak memiliki otak yang baik, bisa meramu taktik strategi juga tidak akan berhasil. Jadi sepakbola ini media yang paling sempurna untuk pendidikan karakter," kata dia.
Gala Siswa digelar bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, KONI, dan PSSI, serta diikuti ratusan ribu siswa tingkat SMP.(yn)