JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi mendukung penuhPemprov DKI Jakarta, yang menganggarkan dana hibah untuk diberikan kepada masjid dan mushola di wilayah Ibu Kota, termasuk majelis taklim.
Hal ini disampaikan Prasetio usai rapat bersama Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD yang membahas evaluasi Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022, di Gedung DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2018) malam.
"Dana hibah buat masjid dan musholah memang harus diutamakan, kemudian nanti hibah turunannya lanjut ke majelis-majelis taklim," kata Prasetio kepada TeropongSenayan, ditemui usai rapat.
Hal ini, menurut Pras, panggilan akrabnya, wajar mengingat umat Islam adalah mayoritas di DKI Jakarta. Sehingga Pemda harus memberi perhatian lebih terhadap masjid-masjid dan majelis taklim.
"Tapi, yang terpenting dalam pelaksanaannya nanti harus dipastikan tepat guna dan tepat sasaran. Perlu pengawasan dana hibah itu, jangan sampai ada penyimpangan-penyimpangan," pesan politisi PDI-P itu.
Untuk diketahui, setiap tahunnya, Pemprov DKI Jakarta menganggarkan dana hibah untuk diberikan kepada badan, lembaga, organisasi swasta, dan organisasi masyarakat.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2018, sejumlah organisasi sudah dipastikan akan mendapat dana hibah dari Pemprov DKI.
Saat TeropongSenayan mengakses situsapbd.jakarta.go.id, tertera sejumlah organisasi yang akan mendapat dana hibah. Setidamnya, ada 104 badan, lembaga, organisasi swasta, dan organisasi masyarakat yang mendapatkannya.
Lembaga yang cukup banyak mendapatkan dana hibah adalah majelis ta'lim, masjid, dan mushola. Dana hibah untuk lembaga itu tersebar di beberapa wilayah Jakarta.
Dana hibah untuk majelis ta'lim sekitar Rp 20 juta sampai Rp 25 juta. Adapun majelis ta'lim yang mendapat dana hibah, yaitu Majelis ta'lim Al Ikhwan di Jalan Mundu, Majelis ta'lim Raudhatul Jannah di Jalan Manunggal, Majelis ta'lim Al-Ikhlas di Jalan Manunggal, Majelis ta'lim Al-Qoshwa di Jalan Musholla, Majelis ta'lim Al-Wustho di Jalan Kayu Jati, Majelis ta'lim Anniesa di jalan AMil Wahab, Majelis ta'lim Baitul Fitroh di Jalan Masjid Al Umar, Majelis ta'lim Khoirun Nisa di Jalan Kembang Sakti II, dan Majlis ta'lim Nurus Syifa di Jalan Tanah Koja II.
Kemudian ada juga hibah untuk Masjid Al Qodiyatul Ikhlas di Jalan Kapuk Kebon Jahe, Masjid AL-Muhajirin di Jalan Delima Raya, Masjid Baitul Maqdis Al Rahmah di Jalan Mohammad Ali, Masjid Darul Jamaah di Jalan Raya Penganten Ali, Masjid Jami Asaasul Islam di Jalan Raya Pulo Gebang, Masjid Jami Miftahul Jannah di Jalan Penjernihan, Masjid Jami As-Sholihin di Lagoa Terusan, Masjid Jami Al Muawanag di Komplek Sekretariat Negara RI, Masjid Jami Babul Minan di Kembangan, Masjid Nahdhatul wathon di Jalan Raya Tengah Batu Ampar, dan Masjid Nurul Hidayah. Besar dana hibah yang diajukan sekitar Rp 40 juta sampai Rp 100 juta untuk tiap masjid. Selain masjid juga ada hibah untuk mushola. (Alf)