BALIKPAPAN (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Herman Khaeron melakukan kunjungan kerja ke Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (10/4/2018).
Kunjungan itu sendiri dalam rangka sidak lapangan atas bocoran minyak akibat patahnya pipa lawe-lawe ke Balikpapan milik Pertamina.
"Secara umum teluk balikpapan secara kasat mata sudah bersih, namun ada beberapa desa, terutama yang rumah terapung dan hutan bakau harus dibersihkan," kata Herman kepada TeropongSenayan, di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Politisi Demokrat ini menyatakan, kerugian masyarakat baik materil maupun non materil harus diselesaikan segera. Sebab, karena dampak kejadian ini, ada lima orang nelayan yang meninggal dunia.
Selain itu, ada juga kerugian kapal dan jaring nelayan, bubu dan keramba rusak yang berdampak pada pendapatan nelayan yang tidak bisa melaut selama proses pembersihan berlangsung.
"Belum lagi dampak terhadap biota laut dan hutan mangrove, semua itu harus dilakukan Valuasi terhadap Environmental damage," terangnya.
Selanjutnya, Herman meminta Pertamina juga harus memperbaiki sistem Emergency Respon Plan (ERP) agar kejadian serupa dapat diantisipasi secepatnya.
Dari kejadian patahnya pipa Pertamina jalur lawe-lawe Balikpapan ini, ujar Herman, jika diantisipasi sejak dini dan Pertamina melakukan penanganan dan seruan agar seluruh masyarakat tidak mendekati area terdampak, mungkin korban jiwa akan terhindarkan.
"Kami juga meminta Polda Kaltim segera melakukan investigasi sebab musabab terjadinya accident ini agar jelas siapa yang betanggungjawab. Demikian pula kementrian LHK melakukan investigasi kerusakan lingkungan dan penanganya agar dapat dipulihkan termasuk kerugian sosialnya," tutupnya.(plt)