Berita
Oleh Mandra Pradipta pada hari Selasa, 10 Apr 2018 - 17:49:13 WIB
Bagikan Berita ini :

Tak Bisa Jualan, Pedagang Bawang Putih Ngadu ke DPR

39Viva-Yoga-indra.JPG
Viva Yoga Mauladi (Sumber foto : Dok/TeropongSenayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Komisi IV DPR RI menerima audiensi pedagang bawang putih di ruang rapat Komisi IV, Senayan Jakarta, Selasa (10/4/2018). Mereka mengeluhkan tidak bisa menjual bawang putih lantaran stoknya terbatas.

Dalam audiensi tersebut, Wakil Ketua Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi mengutarakan, saat ini tata niaga bawang putih merupakan pasar oligopoly, yang hanya dikendalikan hanya beberapa orang importir, baik harga maupun pasokan barangnya.

"Hari ini kami menerima kedatangan para pedagang bawang putih dari beberapa daerah. Mereka mengeluhkan tidak adanya pasokan bawang putih yang bisa mereka jual," kata Viva di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (10/4/2018).

"Tentu ini masalah besar, karena sejak tahun 2017, 97 persen atau sekitar 450 ribu ton bawang putih di pasaran adalah impor. Padahal pemerintah telah merencanakan pada tahun 2019 swasembada bawang putih. Sehingga di tahun 2018 ini target impor diturunkan menjadi 300 ribu ton," ungkapnya.

Tidak hanya itu, politisi PAN ini mengungkapkan, pemerintah juga telah mewajibkan importir untuk menanam sendiri bawang putih sebanyak lima persen dari total kuota impor yang diberikan pemerintah.

"Kondisi tersebut kemudian tentu memunculkan pertanyaan, apakah benar importir tersebut telah menanam sendiri bawang putih sebanyak lima persen dari total kuota impor yang diberikan pemerintah? Jika sudah dilakukan, dimanakah letak bawang putih lokal itu sendiri," jelasnya.

Pasalnya, lanjut Viva, menurut pengakuan pedagang bawang putih yang disampaikan salah seorang pedagang bawang putih, selama beberapa tahun belakangan pihaknya hanya menjual bawang putih impor, bukan bawang putih lokal yang ditanam petani dalam negeri.

Hal itu juga didukung temuan BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) yang telah menemukan sembilan kejanggalan dalam tata niaga pangan.

Sementara itu mewakili pedagang Bawang Putih, Hj Chairul mengatakan, pihaknya hanya menginginkan ketersediaan bawang putih untuk dijual.

Ia tidak mempersoalkan dimana bawang putih itu sendiri berada, apakah dari impor atau dari petani lokal. Sebab, sudah lebih dari seminggu pihaknya tidak menjual bawang putih.

"Hal ini tentu mempengaruhi tingkat pendapatan atau penghasilan," keluhnya.(yn)

tag: #komisi-iv-dpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement