Pengurus baru ini dinahkodai oleh H Beki Mardani menggantikan H Tatang yang sudah purna tugas.
Dalam acara pengukuhan turut dihadiri oleh segenap sesepuh dan jajaranpengurus LKB. Hadir jugaWakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno.
Salah satu pendiri LKB, H Nachrowi Ramli meminta kepada pengurus baru agar bekerja keras membesarkan LKB, serta selalu siap membantu Pemprov DKI dalam mengembangkan budaya Betawi.
"Saya sudah minta kepada Pemprov DKI agar segera dibangun pusat ileh-oleh khas Betawi. Dan Pak Wagub sudah setuju. Pengurus LKB harus mampu bersinergi membesarkan pusat oleh-oleh Betawi ini," kata Bang Nara, sapaan akrabnya.
Menangapi hal ini, Wagub Sandi langsung memerintahkan Sekda Saefullah dan Kadisparbud DKI Tinia Budiarti untuk segera membangun gedung pusat oleh-oleh khas Betawi.
"Saya perintahkan agar Pak Sekda untuk segera mengeksekusi pembangunan pusat oleh-oleh Betawi ini. Dan ini tidak pake lama," ucap Sandi.
Sebelumnya, era kepengurusan yang baru ini berkomitmen untuk melanjutkan program kerja dari pengurus yang lama, sekaligus juga melakukan terobosan program baru untuk bisa menjawab kebutuhan masyarakat Jakarta, khususnya masyarakat Betawi.
Diketahui, salah satu yang dilantik di kepengurusan baru LKB ini adalah Firmansyah Wahid yang sehari-hari berkantor di Balai Kota DKI sebagai Kepala Biro Umum Pemprov DKI.
Beberapa program kerja lain yang sudah dijajaki untuk segera direalisasikan antara lain mendukung Program OK Oce di setiap kecamatan dengan program One Kecamatan One Enterpreunership Betawi.LKB juga selalu mendukung pelaksanaan pemilihan Abang None Jakarte.
Selain itu, ada beberapa program yang baru menyesuaikan dengan perkembangan teknologi yang sedang berangsung saat ini, antara lain TV dan Radio Streaming serta pengembangan website.
Ketua Umum LKB, H Beki Mardani menjelaskan, LKBadalah organisasi masyarakat etnis Betawi yang pertama dan satu-satunya yang didirikan khusus untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan, termasuk kesenian Betawi.
Menurut Beki, pengukuhan pengurus LKB yang dilakukan di Balai Kota adalah melanjutkan tradisi baik yang sudah dilakukan sejak 1977, di mana setiap kepengurusan baru LKB, selain dilantik oleh Badan Pendiri LKB juga dikukuhkan oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta sejak masa Ali Sadikin sampai sekarang.
“Pengukuhan Kepengurusan Baru LKB oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta, menjadi simbol keharmonisan hubungan antara LKB dengan Wakil Gubernur. Sejak awal berdiri, LKB dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selalu berada pada posisi yang saling mendukung dan bekerjasama dalam melestarikan dan megembangkan budaya masyarakat Betawi,” Beki menjelaskan.
Lembaga Kebudayaan Betawi merupakan organisasi kemasyarakatan yang didirikan oleh beberapa orang tokoh masyarakat Betawi pada 20 Januari 1977 dengan Akte Pendirian yang dibuat oleh Notatris M.S. Tadjoeddin. Para pendirinya adalah H. Abdullah Ali (alm), dr. H. Atje Muljadi, H. Effendi Yusuf, SH, Drs. Ali Mas'oed (alm), H.M. Napis Tadjeri (alm), H. Sa'ali, SH (alm), Drs. H. Rusdi Saleh, H. Hamid Alwi, H. Husein Sani (alm).
Sebagian para pendiri ada yang sudah meninggal dunia dan posisinya digantikan oleh generasi penerus antara lain : H. Irwan Sjafi'ie, Hj. Emma A. Bisrie, Prof. Dr. Yasmine Z. Shahab, H. Nachrowi Ramli, SE dan Drs. H. Agus Thabrani. Saat ini Ketua Badan Pendiri LKB adalah H. Effendi Yusuf, SH. (Alf)