JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Pemprov DKI Jakarta telah melakukan uji coba jalan kolong (underpass) Matraman-Salemba sejak Selasa (10/4/2018) pekan lalu.
Namun, hal itu justru membawa dampak lain yaitu menyebabkan lalu lintas di kawasan sekitarb bertambah macet.
Teguh (45) pengendara yang setiap hari melintas di Underpass Matraman mengeluhkan hal tersebut. Dia menyebut, pembangunan underpass malah membuat kemacetan semakin parah dan semrawut.
Bahkan, dia mengaku terkejut dengan kemacetan parah di kawasan simpang Matraman. Karena saat ini arus kendaraan kerap tersendat tak bergerak.
Karenanya, Teguh berharap Pemprov DKI segera mengevaluasi dan mengambil langkah cepat untuk membenahi dampak kemacetan yang ditimbulkan dari underpass tersebut.
Pria asal Rawamangun ini juga meminta agar sebaiknya lampu merah di jalan Tambak dimatikan kembali. Karena, kata dia, hal itu menjadi salah satu biang macet dari dampak underpass Matraman.
"Itu untuk pengendara dari arah Manggarai melalui Jalan Tambak yang akan menuju underpass Matraman sebaiknya dibuang ke kiri dulu menuju Jalan Proklamasi," kata Teguh, Rabu (18/4/2018).
Terpisah, Analis Kebijakan Transportasi dari Forum Warga Kota Jakarta (Fakta), Azaz Tigor Nainggolan mempertanyakan sejumlah proyek pembangunan flyover dan underpass di Jakarta saat ini.
Dia mengatakan, pembangunan flyover dan underpass di sejumlah wilayah DKI Jakarta terbukti tidak mampu mengurangi kemacetan. Termasuk salah satunya adalah pembangunan underpass Matraman.
Menurutnya, keberadaan underpass tersebut ternyata tidak memberikan dampak signifikan untuk mengurai kemacetan sebagaimana skenario semula.
Padahal, proyek itu sebelumnya digadang-gadang akan mampu mengurangi kemacetan dari arah Jakarta Pusat menuju Jakarta Timur.
“Sebelumnya kan sudah ada jalan layang juga di kawasan itu. Tapi tak lebih dari setahun setelah dibangun, persimpangan jalan di Matraman kembali macet parah,” kata Tigor kepada wartawan, Rabu, (18/4/2018).
Karena itu, menurut pandangan Tigor, upaya mengurai kemacetan di Jakarta kini Pemprov Jakarta harus mulai fokus pada pengendalian transportasi pribadi dan sekaligus memperbaiki transportasi massal.
"Sedangkan saat ini, perhatian pemerintah masih terus tersita pada pembangunan infrastruktur," sesal dia.
Padahal, kata Tigor, berdasarkan kajian yang dilakukannya, proyek underpass tidak mengurangi kemacetan tetapi justru membagi kemacetan di jalan-jalan kecil atau di jalan tikus. (Alf)