JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sukur Nababan mengakui TB Hasanuddin-Anton Charliyan (Hasanah), pasangan yang diusung partainya pada Pilkada Jabar tak begitu populer.
Kendati demikian, PDIP tak kehabisan cara untuk menghadapi lawan politiknya. Salah satunya dengan memaksimalkan program-program kerja Hasanah.
“Bicara soal pilkada itu bicara tentang figur, nah TB Hasanuddin dan Anton Charliyan itu kan tidak terlalu populer di Jabar. Tentu dengan keadaan seperti itu, kami membangun popularitas melalui sosialisasi program-program kerja yang kami miliki,” kata Sukur, di Hotel Harris Suites FX Sudirman, Kamis (19/4/2018).
Politisi PDIP itu juga mengimbau masyarakat luas, khususnya Jabar, agar menempatkan Pilkada sebagai ajang persatuan untuk membangun bangsa yang lebih baik.
“Bagi kami pilkada itu bukan tujuan, namun merupakan alat. Tujuannya membangun bangsa. Tadi kita lihat program kerja yang paling bagus itu pasangan Hasanah, tetapi yang jadi tujuan adalah bagaimana membangun Jawa Barat ke depannya,” paparnya.
Diduga ketidakpopuleran pasangan Hasanah tersebut berpengaruh pada hasil survei yang dilakukan oleh Indo Barometer. Hasil survei menyebutkan, Hasanah berada di urutan buncit, dengan dukungan responden 3,4 %.
Namun, Nababan tetap optimis bahwa yang menentukan hasil akhir Pilkada bukanlah survei, melainkan kinerja partai dari pusat hingga ranting.
“Biasanya yang memiliki survei tinggi di Jawa Barat tidak menang pada akhirnya. Kami juga yakin bisa mendorong pasangan kami agar menang melalui program kerja. Dan kami juga memiliki struktural jajaran PDIP di wilayah Jawa Barat sampai dengan anak ranting partai sejumlah 350 ribu. Itu menjadi modal dasar struktural kami, dan kami yakin bisa memenangkan Pilkada Jabar,” pungkasnya.(plt)