JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) –Dalam rangka Milad ke-20, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar tasyakuran dengan memotong tumpeng, serta mengundang sejumlah anak yatim dan purnawirawan di Kantor DPP PKS, MD Building, Jakarta Selatan, Jumat (20/4/2018).
Acara ini dihadiri para pengurus teras DPP PKS, mulai dari Presiden PKS Sohibul Iman, Sekjen Mustafa Kamal, Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid, Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, Ketua DPP PKS Abdul Hakim, dan Anggota Majelis Syuro PKS Surahman Hidayat.
Dalam sambutannya, Presiden PKS Sohibul Iman mengenang perjalanan Partai Dakwah sebelum berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera.
"Kami bersyukur bahwa Allah telah memberikan nikmat kepada kami, bahwa PKS yang awalnya bernama Partai Keadilan hari ini pada 20 April 2018 tepat menginjak usianya yang ke-20," kata Sohibul.
"Kami bersyukur karena perjalanan mempertahankan eksistensi dan juga peran sebuah Parpol ini adalah suatu pekerjaan yang tidak mudah karena itu kami merasa bahwa semua ini adalah anugerah dari Allah SWT apalagi di awal-awal pendirian PK dulu, saat itu orang banyak yang menyaksikan bahwa PK tak akan bisa bertahan lama," paparnya.
Lebih jauh, Sohibul menceritakan, saat awal pembentukan, Partai Keadilan memang banyak diisi oleh aktivis muslim kampus.
"Karena biasanya orang meilhat Parpol itu bisa bertahan lama karena dua hal, pertama ada tokohnya yang hebat, di PKS saat itu tidak ada atau belum ada tokoh yang hebat, kedua biasanya dilihat dari faktor logistiknya," tuturnya.
"Sebagai Parpol yang lebih banyak didirikan oleh aktivis-aktivis kampus tentu saja masalah logistik ini kami tidak punya kelimpahan logistik. Alhamdulillah denga motivasi itu kader-kader PKS menjadi kader-kader yang militan kami bisa mengelola struktur dengan baik dan solid, dan kami juga terbiasa melakukan kerja-kerja politik," pungkasnya. (Alf)