JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Direktur Eksekutif dari Center for Budget Analisys (CBA) Uchok Sky Khadafi mempertanyakan nasib Pansus Microsell yang tiba-tiba macet ditangah jalan.

Uchok pun mencium gelagat politisi Kebon Sirih hanya main-main dalam mengusut dugaan penyimpangan ribuan Tower Microsell, yang berdiri di lahan milik Pemda DKI tanpa membayar sewa.

Sebab, kata dia, DPRD DKI yang sebelumnya sedemikian agresif, tetapi entah kenapa Pansus yang dimotori Komisi A itu mendadak melempem tanpa ada kejelasan.

Uchok kemudian membandingkan dengan kasus-kasus yang mencuat di era mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang menurutnya selalu jalan.

"Apa harus dipanggil lagi Ahok? Biar rame. Biar kasus-kasus (dugaan penyimpangan) seperti ini bisa jalan," kata Uchok saat berbincang dengan TeropongSenayan, Jakarta, Minggu (23/4/2018).

Harusnya, kata Uchok, dewan konsisten dengan temuan penyimpangan di awal.

"Mereka (dewan) musti serius bekerja keras mengusut dugaan penyimpangan Microsell. Ini kan tidak, belum apa-apa kok sudah melempem?," sesal Uchok.

Dia juga mengingatkan, keberadaan Pansus Microsell mutlak diperlukan demi membuat terang permasalahan Microsell. Apalagi hal ini sudah menjadi sorotan publik.

Uchok yakin, melalui Pansus itu pula,sekaligus dimungkinkan untuk menyasar dugaan penyimpangan perizinan-perizinan yang lain.

"Bukan tidak mungkin dugaan bocornya pendapatan asli daerah (PAD) di kasus Microsell, nantinya merembet kemana-mana," tegas Uchok.

Dia memprediksi, bila Pansus Microsell DPRD jalan, maksimal dalam waktu enam bulan kerja dugaan penyimpangan Microsell akan terungkap.

"Enam bulan pasti beres kok itu. Kalau penyimpangan Microsell dibiarkan, nanti publik akan mencurigai; 'ada apa ini dewan'?," pesan Uchok.

"Saya kira, kalau mengungkap Microsell ini gak mau atau gak bisa, terus ngapain jadi anggota dewan?. Besok di Pileg 2019 saya kirasebaiknya tidak usah jadi anggota dewan lagi deh. Mungkin, baiknya jadi pengusaha aja, biar negosiasinya enak," sembur Uchok. (Alf)