JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab akhirnya mengklarifikasi pertemuan antara Presidium Alumni (PA) 212 dengan Presiden Joko Widodo di Bogor beberapa waktu lalu.
Pertemuan PA 212 dengan Presiden Jokowi memang menimbulkan polemik dan tanggapan yang bermacam-macam.
Sejumlah pihak menilai bahwa pertemuan itu dimanfaatkan Jokowi untuk kepentingan Pilpres 2019. Namun, tak sedikit juga yang mengapresiasi langkah tersebut untuk meredam ketegangan yang terjadi selama ini.
Penjelasan Habib Rizieq soal pertemuan tersebut diunggah Ketua Dewan Pembina Tim Pengacara Muslim (TPM), Muhammad Mahendradatta dalam akun twitternya, Kamis (26/4/2018).
Berikut klarifikasi Habib Rizieq:
Saya restui mereka karena saya selalu menghargai dialog dan musyawarah.
Saya restui mereka karena saya punya prinsip bahwa dialog dan musyawarah harus dikedepankan sebagai bagian dari da'wah.
Saya restui mereka karena saya juga punya prinsip bahwa amar ma'ruf nahi munkar wajib dilakukan langsung di hadapan presiden.
Saya restui mereka karena saya yakin Presiden memang harus diingatkan dan ditagih janjinya, serta diberi peringatan bahwa kriminalisasi ulama dan aktivis Islam adalah merupakan kejahatan besar.
Saya restui mereka karena saya tahu bahwa presiden mendapat laporan yang tidak benar dari bawahannya sehingga harus ada yang berikan informasi yang sebenarnya.
Saya restui mereka karena saya paham bahwa kunci untuk menghentikan politik kriminalisasi ulama dan aktivis 212 yang terjadi selama ini ada di tangan presiden.
Saya restui mereka karena saya tidak akan putus asa untuk berjuang terus melawan dan menghentikan politik keji dan jahat yang bernama kriminalisasi ulama dan aktivis Islam.
Saya restui mereka karena saya mengerti bahwa mendatangi umaro dan da'wah dan hisbah tidak tercela, bahkan menjadi kewajiban agama.
Saya restui mereka karena saya pengalaman bahwa selama yang kita sampaikan adalah kalimat haq di hadapan umaro, maka walaupun direkam diviralkan oleh siapa pun tidak akan menghancurkan perjuangan, bahwa justru semakin mengobarkan semangat dan memperkuat posisi juang.(yn)