JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Kementerian BUMN memberikan klarifikasi soal beredarnya rekaman percakapan yang diduga Menteri Rini Soemarno dengan Dirut PT PLN Sofyan Basir. Dalam rekaman pembicaraan tersebut diduga membahas pembagian fee dari proyek Pertamina dan PLN.
Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro membantah ada pembahasan bagi-bagi fee proyek antara Menteri Rini dan Sofyan Basir.
Meski begitu, ia membenarkan ada pembicaraan soal rencana investasi proyek penyediaan energi yang melibatkan PLN dan Pertamina.
Dalam diskusi tersebut, kata Imam, baik Menteri Rini maupun Sofyan Basir memiliki tujuan yang sama, yaitu memastikan investasi tersebut memberikan manfaat maksimal bagi PLN dan negara, bukan sebaliknya untuk membebani PLN.
Percakapan utuh yang sebenarnya terjadi ialah membahas upaya Sofyan Basir memastikan bahwa sebagai syarat PLN ikut serta dalam proyek itu adalah perusahaan listrik tersebut harus mendapatkan porsi saham yang signifikan.
Sehingga, PLN memiliki kontrol dalam menilai kelayakannya, baik kelayakan terhadap PLN sebagai calon pengguna utama, maupun sebagai pemilik proyek itu sendiri.
Dalam perbincangan yang dilakukan pada tahun lalu itu pun Menteri Rini secara tegas mengungkapkan bahwa hal yang utama ialah BUMN dapat berperan maksimal dalam setiap proyek yang dikerjakan. Sehingga BUMN dapat mandiri dalam mengerjakan proyek dengan penguasaan teknologi dan keahlian yang mumpuni.
Proyek penyediaan energi ini pada akhirnya tidak terealisasi karena memang belum diyakini dapat memberikan keuntungan optimal, baik untuk Pertamina maupun PLN.
"Kami tegaskan kembali bahwa pembicaraan utuh tersebut isinya sejalan dengan tugas Menteri BUMN untuk memastikan bahwa seluruh BUMN dijalankan dengan dasar Good Corporate Governance (GCG)," kata Imam, Sabtu (28/04/2018).
Sementara itu, terkait dengan penyebaran dan pengeditan rekaman pembicaraan yang jelas dilakukan dengan tujuan untuk menyebarkan informasi yang salah dan menyesatkan kepada masyarakat, Kementerian BUMN akan mengambil upaya hukum untuk mengungkap pembuat serta penyebar informasi menyesatkan tersebut.
Sebelumnya, Beredar rekaman pembicaraan, yang diduga lewat telepon, antara seorang pria dan wanita. Keduanya diduga membahas fee proyek.
Rekaman itu pertama kali diunggah akun instagram walikota_parung, Jumat (27/4/2018) dengan caption 'Dashyaaatttt...!!!! Mau kelanjutanhya? Om butuh 1000 likes #MafiaMigas #RIwayarpertaminakiNI',
Akun walikota_parung mengunggah sebuah video yang berisi rekaman percakapan dengan cover tulisan Rini Soemarno dan Sofyan Basir. Dalam rekaman itu, keduanya menyinggung seseorang bernama Pak Ari.
Berikut sepenggal petikan rekaman pembicaran tersebut:
Pria (P): Kemarin gini. Saya juga kaget kan Bu, saya mau cerita sama Ibu, beliau kan panggil saya, pagi kemarin kan saya baru pulang.
Wanita (W): Ya, ya, kemarin ngomong sama bapak kemarin, yang penting gini lah, udah lah yang seharusnya ngambil ini Pertamina sama PLN, jadi dua-duanya punya saham lah pak, saya bilang begitu
P: Dikasih kecil kemarin saya bertahan Bu, ya kan, beliau ngotot
W: ...Sama PLN...
P: PLN. Waktu itu kan saya ketemu Pak Ari juga bu, saya bilang Pak Ari mohon maaf, masalah share ini kita duduk lagi lah Pak Ari. Ibu setuju bu
W: Saya terserah bapak-bapak lah, saya memang kan konsepnya sama-sama Pak Sofyan.
P: Betul.(yn)