Berita
Oleh Ferdiansyah pada hari Jumat, 11 Mei 2018 - 11:13:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Tahan Laju Pelemahan Rupiah, BI Akan Naikkan Suku Bunga

77bank-indonesia.jpg.jpg
Gedung Bank Indonesia (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo dalam dua hari terakhir mengeluarkan dua pernyataan yang mengisyaratkan peluang sangat besar kenaikan suku bunga acuan "7-Day Reverse Repo Rate" pada Mei 2018 ini setelah anjloknya rupiah yang melewati batas fundamentalnya.

"Bank Indonesia memiliki ruang yang cukup besar untuk menyesuaikan suku bunga kebijakan `7 Days Reverse Repo`," kata Agus di Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Agus menegaskan pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir sudah tidak lagi sejalan dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia saat ini. Bank Sentral, kata Agus, akan secara tegas dan konsisten mengarahkan kebijakan moneter untuk menciptakan stabilitas perekonomian.

"Respon penyesuaian suku bunga akan dijalankan secara konsisten dan `pre-emptive` untuk memastikan keberlangsungan stabilitas," ujar dia.

Pernyataan senada juga telah dikeluarkan Agus pada Rabu malam (9/5). Agus menegaskan sedang menyiapkan kebijakan moneter yang tegas, termasuk penyesuaian suku bunga kebijakan "7-day Reverse Repo Rate" di tengah depresiasi rupiah yang sebesar 3,44 persen hingga 8 Mei 2018 (year to date) secara tahun berjalan.

Agus mengakui hingga Jumat ini, tantangan ekonomi global semakin deras. Tantangan itu di antaranya peningkatan suku bunga di Amerika Serikat, meningkatnya harga minyak dunia, serta menguatnya risiko geopolitik sebagai akibat meningkatnya tensi sengketa dagang AS-China dan pembatalan kesepakatan nuklir AS-Iran.

Sejak 1-9 Mei 2018, Rupiah melemah 1,2 persen (month to date), Thai Bath 1,76 persen (mtd), dan Turkish Lira 5,27 persen (mtd). Sementara itu, hingga 9 Mei dari 1 Januari 2018, Rupiah melemah 3,67 persen (year to date/ytd), Pilipina peso 4,04 persen (ytd), India Rupee 5,6 persen (ytd), Brazil Real 7,9 (ytd), Russian Rubel 8,84 (ytd), dan Turkish Lira 11,42 (ytd).

Agus juga mengatakan bank sentral akan tetap konsisten mendorong berjalannya mekanisme pasar secara efektif dan efisien, sehingga ketersediaan likuiditas baik di pasar valuta asing dan pasar uang tetap terjaga dengan baik.

"Operasi moneter di pasar valuta asing tetap akan dilakukan untuk meminimalkan volatilitas nilai tukar. Operasi moneter di pasar uang akan terus dilakukan untuk memastikan ketersediaan likuiditas rupiah yang memadai dan terjaganya stabilitas suku bunga di pasar uang," jelas Agus.

Suku bunga acuan BI saat ini sebesar 4,25 persen. Sudah dalam sembilan kali Rapat Dewan Gubernur bulanan, BI mempertahankan suku bunga acuan tersebut dengan arah kebijakan moneter yang bersifat "netral" dan "akomodatif".

RDG BI untuk menentukan suku bunga acuan akan digelar pada 16-17 Mei 2018 pekan depan, sekaligus menjadi rapat bulanan terakhir bagi Agus Martowardojo yang akan digantikan Mantan Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo pada 24 Mei 2018.(yn/ant)

tag: #rupiah  #dolar  #bank-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...