Berita
Oleh Alfian Risfil pada hari Minggu, 13 Mei 2018 - 13:24:29 WIB
Bagikan Berita ini :

PB HMI Mengecam Keras Aksi Teror di Surabaya

11705073_720.jpg.jpg
Petugas sibuk mengevakuasi korban di salah satu ledakan bom di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Teror bom kembali menghatui rakyat di Tanah Air. Kali ini terjadi dalam waktu hampir bersamaan di tiga Gereja di Surabaya. Yakni di Gereja Khatolik Santa Maria, Gereja Pantekosta, dan Gereja Kristen Indonesia.

Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengutuk keras aksi teror yang menelan korban jiwa dan luka-luka tersebut.

Ketum PB HMI, Respiratori Saddam Al Jihad meminta aparat agar memastikan peristiwa ini tidak terulang lagi. Karena meresahkan kedamaian masyarakat, apalagi di tengah kondisi perekonomian yang kurang sehat.

"Pertama, kami sangat berduka atas korban jiwa. Kami menuntut agar aparat keamanan dalam hal ini kepolisian bisa segera mengusut tuntas kejadian ini, "ujar Saddam Al Jihad, Jakarta, Minggu (13/5/2018).

PB HMI, kata dia, menilai aparat terlihat kurang sigap dalam melakukan deteksi dini untuk mencegah aksi teror itu. Early warning tentu sangat dibutuhkan. Karena ini hal serius yang menyangkut nyawa anak bangsa yang tidak berdosa.

Saddam juga mengajak agar seluruh elemen bangsa turut bekerjasama melawan aksi teror yang menciderai nilai-nilai kemanusiaan dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

"Masyarakat dihimbau jangan takut dan bersatu melawan aksi teror yang tidak manusiawi itu," tegas Saddam.

Sementara Wasekjen PB HMI, Galih Prasetyo menegaskan, aksi teror itu jangan melulu diasumsikan dengan perkara agama. Banyak faktor yang juga memicu tindakan teror bisa terjadi, salah satunya masalah keadilan sosial.

Terlebih, lanjut dia, memang masih ada problem ekonomi yang butuh penanganan serius dari pemerintah, seperti nilai rupiah di hadapan dollar AS yang menurut beberapa pakar ekonomi kian melemah.

"Aksi teror ini bukan berarti didasari karena agama, boleh jadi juga ada faktor ekonomi. Atau ada oknum yang ingin membuat masyarakat tidak tenang. Artinya, akibat peristiwa ini tentu mengganggu pemerintah dalam bekerja dan terus membenahi kondisi bangsa" ujar Galih.

Seperti diketahui belum lama ini (9/5/2018) pekan lalu, di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok terjadi insiden keributan yang menewaskan lima orang anggota kepolisian.

"Tentu kejadian semacam ini sangat disesalkan dan tidak boleh terulang lagi," tandasnya. (Alf)

tag: #hmi  #terorisme  #polri  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement