JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menghimbau kepada masyarakat, khususnya warga Jakarta agar tidak gentar terhadap aksi teror yang terjadi di Tanah Air dalam sepekan ini.
"Kita tidak takut!," tegas Prasetio ditemui TeropongSenayan, di DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (16/5/2018).
Pras, panggilan akrabnya, mengajak masyarakat Jakarta untuk tidak takut menghadapi aksi teror tersebut.
"Sebagai orang yang beragama, kita hidup bermasyarakat dengan niat baik dan tulus. Tidak ada yang perlu ditakuti," tegas Pras.
Tak lupa, Sekretaris PDI-P DKI ini menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban atas aksi teror di berbagai daerah.
"Tentu, kami sangat prihatin atas musibah ini. Semoga keluarga diberikan ketabahan dan korban meninggal mendapatkan tempat terbaik disisi Tuhan Yang Maha Esa," ujar Pras.
Namun demikian, Pras mengajak masyarakat tetap waspada terhadap lingkungan sekitar.
"Kepada masyarakat mari kita jadikan peristiwa ini untuk meningkatkan kewaspadaan. Orang-orang tersebut (teroris) adalah orang yang tidak bertanggung jawab dan sangat biadab," cetus Pras.
Selain itu, Pras jugamengimbau warga tidak ikut-ikutan menyebar video aksi penyerangan maupun foto-foto korban aksi tersebut.
Sebab, menurutnya, foto-foto itulah yang justru diharapkan oleh pelaku teror menjadi alat propaganda untuk menakut-nakuti warga.
"Makanya, termasuk teman-teman media kalau dapat kiriman foto korban, jangan malah disebar. Tapi langsung di delate!. Tujuan terorisme itu kan memang menebar ketakutan kepada kita dan mengharapkan kita untuk menyebarluaskan foto-foto tersebut," ungkapnya.
"Sekali lagi, saya himbau jangan share foto-foto tersebut. Kita tegas katakan 'kita tidak takut'!. Kita ini bangsa Indonesia, bangsa besar yang bersatu dan berdaulat, dan Insya Allah kita bisa mengirimkan pesan balik ke mereka (kelompok teror), kalau kita tidak takut!," jelas Pras menambahkan.
Sebagaimana diketahui, dalam sepekan ini aksi teror berantai menimpa sejumlah wilayah di Tanah Air.
Penyerangan berawal di mako brimob kelapa 2 depok pada selasa 8 Mei 2018, selanjutnya pada minggu 13 Mei 2018 pengeboman terjadi di 3 gereja sekaligus di Surabaya dan pada malam harinya juga terjadi di sebuah rusun di Sidoarjo.
Setelah itu,besok paginya pengeboman kembali terjadi pada Senin 14 Mei 2018 di Mapolrestabes Surabaya. Pada 16 Mei 2018 telah terjadi serangan terduga teroris di Mapolda Riau. Kemudian, terakhirDensus 88 menggerebek sebuah rumah di wilayah Kunciran Indah, Pinang, Tangerang. (Alf)