JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno mengaku aneh Prabowo Subianto akan mengumumkan calon wakil presidennya jika Joko Widodo (Jokowi) telah mendeklarasikan Cawapresnya.
“Jokowi sebagai petahana, semestinya Jokowi lah yang menunggu Prabowo mendeklarasikan cawapres lebih dulu. Kalau nunggu Jokowi itu kebalik,” kata Hendrawan di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (18/5/2018).
Hendrawan mengibaratkan dalam permainan catur, dimana juara bertahan bisa memilih bidak putih atau bidak hitamnya.
“Kalau dalam pertandingan tenis internasional, atau sepakbola, juara bertahan mendapat tempat kehormatan, tidak bertanding dalam kualifikasi," ujarnya.
Itu artinya, kata Hendrawan, seharusnya penantang yang menentukan pasangan calonnya terlebih dulu, bukannya yang ditantang.
Karena itu dia mempersilakan Gerindra mendeklarasikan cawapres Prabowo, jika memang sudah memenuhi persyaratan Presidential Threshold sebesar 20 %.
Sebab, koalisi pengusung Jokowi yang terdiri dari lima partai politik di DPR sudah memenuhi persyaratan Presidential Threshold 20 % tersebut.
"Jadi, silakan kalau ada yang mau dideklarasikan," tambah Komisi XI DPR itu.
Sebelumnya, Ketua DPP Partai Gerindra Desmond Junaedi Mahesa menyatakan, deklarasi calon wakil presiden pendamping Prabowo Subianto akan dilakukan setelah Joko Widodo mengumumkan siapa cawapresnya.
“Kan jelas dari statement Pak Prabowo bahwa Pak Prabowo akan mendeklarasikan setelah Pak Jokowi mendeklarasikan wapresnya. Kalau saya sih acuannya kata Pak Prabowo," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/5/2018).
Ia menambahkan, deklarasi cawapres Prabowo menjadi kewenangan penuh Ketua Umum Gerindra itu beserta Presiden PKS Sohibul Iman dan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al Jufri.(yn)