Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Kamis, 24 Mei 2018 - 15:32:58 WIB
Bagikan Berita ini :

Usai Dilantik, Perry Warjiyo: BI Akan Perkuat Koordinasi dengan Pemerintah

2820180524_152858.jpg.jpg
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo usai dilantik, Jakarta, Kamis (24/05/2018). (Sumber foto : Bachtiar)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Gubernur Bank Indonesia (BI) yang baru Perry Warjiyo mengatakan, langkah pertama yang akan ia lakukan adalah melakukan koordinasi dengan pemerintah.

Disamping itu, Perry mengaku, dirinya juga akan secara maksimal membawa BI secara penuh menjalankan mandatnya menjaga stabilitas ekonomi. Khususnya inflasi dan nilai tukar rupiah yang belakangan ini cenderung melemah.

"Tentu saja dalam menjaga itu saya tetap memposisikan mendukung upaya pertumbhhan ekonomi. Saya juga pro growth (pertumbuhan)," kata Perry kepada wartawan di Jakarta, Kamis (24/05/2018).

Menurutnya, pro growth mempunyai 5 instrumen. Pertama, memprioritaskan penjagaan stabilitas yaitu kebijakan moneter.

Empat instrumen lain yakni mendorong peningkatan ekonomi dengan merelaksasi kebijakan makro prudent, mendorong sektor perumahan yang jadi leading sektor. Harapannya, dengan dorongan itu akan menjadi tumbuhan.

Kedua, mempercepat pendalaman pasar keuangan khususnya pembiayaan infrastruktur.

"Sekuritas berbagai obligasi untuk pembiayaan infrastruktur itu juga pro growth dengan koordinasi dengan pemerintah dan OJK," kata Perry.

Ketiga, BI akan mendorong sistem pembayaran untuk mendukung strategi nasional terkait ekonomi keuangan berbasis digital.

"Kebijakan itu juga merupakan gerbang pembayaran nasional berbasis financial technologi (fintech)," ungkapnya.

Keempat, lanjut dia, BI akan memperkuat akselerasi pengembangan ekonomi syariah baik industri halal, keuangan syariah maupun pengembangan riset serta kampanye gaya hidup halal.

“Kebijakan moneter prostability tapi yang empat itu adalah pro growth,” ujarnya.

Perry mengaku sudah bertemu dengan Presiden Jokowi dan berdiskusi panjang lebar mengenai berbagai hal terutama masalah ekonomi.

BI dan Pemerintah sepakat untuk memperkuat koordinasi stabilitas dan mendorong pertumbuhan.

“Komitmen Pemerintah dan BI untuk memperkuat koordinasi kebijakan akan terus ditingkatkan di masa depan. Ini untuk untuk memperkuat stabilitas pertumbuhan,” terang dia.

Menurutnya, kombinasi moneter dan fiskal akan bisa menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan.

Selain itu, sambung dia, yang tak kalah penting adalah koordinasi mempercepat sektor riil baik pertumbuhan maupun defisit transaksi berjalan.

“Kami sepakati dengan bapak Presiden menekankan menjunjung independensi BI dalam menjalankan mandat otoritas moneter. Kami juga meletakkan dalam konteks independensi bahwa kebijakan BI juga bagaian dari kebijakan ekonomi nasional. Koordinasi akan terus di perkuat dengan pemerintah,” jelasnya.

Tak hanya itu, kata dia, BI juga akan mengintensifkan koordinasi dengan OJK dalam rangka menguatkan stabilitas sistem keuangan.

"Dalam jangka pendek ini otoritas monoter dan fiscal akan memperkuat stabilitas dan mendorong ekonomi serta mengurangi deficit anggaran berjalan," ungkapnya.

Dalam jangka pendek, terang dia, BI akan memprioritaskan dan memperkuat langkah-langkah segera menstabilkan nilai tukar rupiah.

"Itu prioritas kami dalam jangka pendek. Nilai tukar yang tertekan itu lebih banyak karena tekanan eksternal. Kondisi kami itu cukup baik inflasi 3,5 persen akhir tahun kita perkirakan 3,6 persen core inflastion lebih rendah 3,2 persen. Jadi tetap terjaga stabilitas harga,” tandasnya.

Adapun langkah stabilitasi rupiah dalam waktu dekat yang akan dilakukan oleh BI, ungkap dia, yaitu memprioritaskan kebijakan moneter untuk stabilisasi kurs. Dengan konfirmasi suku bunga dan intervensi ganda.

Kemarin, terang dia, sudah naik 25 basis point dan BI akan berencana untuk menjaganya. Begitu juga dengan respon kebijakan suku bunga dengan intervensi ganda demi stabilisasi kurs.

“Suply foreign exchange dan beli SBN sekunder kami beli 50 triliun SBN asing. Kami terus beli agar bisa lebih stabilitas curs. Lebih front loading,” katanya.

Perry juga akan melakukan koordinasi dengan pemerintah, OJK untuk langkah bersama menstabilkan kurs rupiah seperti lelang SBN dan buy back serta lainnya.

"Kami juga akan bertemu dengan perbankan dan dunia usaha yang banyak bergerak dalam devisa. Hal itu untuk meyakinkan mereka bahwa stabilitas monoter itu penting,” pungkasnya. (Alf)

tag: #bank-indonesia  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Oleh Sahlan Ake
pada hari Jumat, 19 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...
Berita

Kemenhub Catat Arus Mudik-Balik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melaporkan pergerakan secara nasional angkutan arus mudik-balik Lebaran 2024 mencapai 242 juta orang. Kemenhub menilai pelaksanaan ...