Berita
Oleh M Anwar pada hari Sabtu, 02 Jun 2018 - 13:12:36 WIB
Bagikan Berita ini :

Hidayat Nur Wahid: Ketahanan Keluarga Benteng untuk Menangkal Terorisme

42IMG-20180602-WA0001.jpg
Hidayat Nur Wahid (Sumber foto : Istimewa)

DEPOK (TEROPONGSENAYAN)--Aksi terorisme di Surabaya belum lama membuat banyak kalangan tersentak dan sekaligus prihatin. Pelakunya tidak hanya dari orang dewasa, tapi juga melibatkan anak-anak dalam satu keluarga.

Melihat kenyataan itulah Aliansi Perempuan Peduli Indonesia (Alpin) menganggap perlu menyelenggarakan Focuss Group Discussion (FGD) dengan tema: ‘Menangkal Terorisme melalui Ketahanan Keluarga.”

FGD itu berlangsung di Hotel Santika, Jalan Margonda Kota Depok, Jawa Barat, Jumat sore (1/6/2018). Pesertanya sekitar 30 orang dari kalangan praktisi hukum, organisasi sosial, akademisi, dan lainnya. Sedangkan pembicaranya dari BNPT, Perguruan Tinggi, Komnas HAM, Alpin, dan Paham Indonesia.

Wakil Ketua MPR Dr. Hidayat Nur Wahid hadir dan membuka FGD itu sekaligus sebagai pembicara kunci.

“Sangat benar kita membicarakan masalah ketahanan keluarga untuk menangkal terorisme, agar di dalam diri keluarga terjadi harmonisasi yang luar biasa, dan terjadi apa yang mereka harapkan ketika membentuk keluarga,” ujar Hidayat Nur Wahid.

Dengan cara itu, lanjut Hidayat, mereka akan berada di garda terdepan untuk menyelamatkan keluarga masing-masing dari kemungkinan terkena terorisme.

Penguatan lembaga keluarga ini penting, lanjut Hidayat, karena yang terkena dampak mengerikan bila terjadi terorisme adalah keluarga, sebelum yang lainnya. Jika ada yang terkena terorisme maka akan terasa bagai neraka dunia bagi keluarga itu.

“Akibatnya keluarga menjadi tidak harmonis, relasi keluarga dengan masyarakat akan bermasalah, imbal baliknya keluarga menjadi tidak sejahtera,” ujarnya.

Apalagi dipandang dari sudut. Agama apapun, kata politisi PKS ini, pasti menentang terorisme. Masyarakat yang beragama adalah masyarakat yang sangat mementingkan keluarga. Karena keluarga jualah yang sangat mengetahui kondisi masing-masing anggota keluarganya pada setiap waktu. Apakah mereka tetap berada pada jalur istiqomah, kesalehan, atau mulai terlihat ada yang aneh-aneh.

Oleh karena itu, Hidayatyakin, keluarga yang harmonis adalah keluarga sakinah, mawaddah, warohmah. Antara suami, istri, dan anak-anak akan menghadirkan sikap saling sayang, saling mengasihi, saling peduli, saling empati, dan sikap saling mengajak berkominikasi. Sehingga bila ada anggota keluarga bertingkah macam-macam atau yang aneh-aneh maka akan segera diketahui.

Untuk menguatkan institusi keluarga, menurut Hidayat, peran Negara juga sangat dibutuhkan. Mengingat terorisme bukanlah kegiatan yang bersifat lokal, tapi kegiatan antarnegara.

“Negara tidak boleh absen untuk menjadi bagian dari yang menguatkan ketahanan keluarga, menjaga keluarga. Supaya keluarga tidak kehilangan jatidirinya, tetap bersemangat,” ujar Hidayat Nur Wahid.

Dan, melihat situasi belakangan ini, Hidayat Nur Wahid juga mengungkapkan, punya keinginan untuk mengajukan kembali RUU tentang Ketahanan Keluarga yang sebelumnya pernah diajukan.

Dia meyakini dengan undang-undang ketahanan keluarga ini terorisme bisa diatasi, bisa dihadapi, dan dapat diperangi secara menyeluruh, dari hulu sampai hilir.(yn)

tag: #mpr  #terorisme  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Kondisi Anaknya Sungguh Tragis di Tangan Mantan Suaminya, Lisa Tak Kuasa Membendung Airmata

Oleh Sahlan Ake
pada hari Selasa, 23 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ini adalah suatu kisah pilu yang dituturkan oleh seorang ibu kandung bernama Lisa yang memiliki seorang putri berinsial GI, dan GI adalah putri keduanya yang telah ...
Berita

Legislator Golkar Tegaskan Bangsa Indonesia Terus Dukung Kemerdekaan Palestina

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-- Anggota DPR RI Mukhtarudin mengatakan bahwa Indonesia tetap mendukung kemerdekaan Palestina, sesuai dengan politik luar negeri yang dianut Indonesia. "Posisi ...