JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR RI Nashim Khan menegaskan, pihaknya masih terus memantau perkembangan kasus dugaan rekaman percakapan diduga antara Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Dirut PLN Sofyan Basyir, yang tengah membahas fee proyek disalah satu BUMN.

Meski saat ini Komisi VI belum bisa memanggil sang Menteri, lanjut dia, hal itu tidak akan menjadi halangan bagi pihaknya untuk terus memantau skandal tersebut.

"Saya kira sekarang lagi dibawa ke ranah hukum setahu saya kasus itu. Saya kira oleh Bu Rini sendiri oleh Kementerian udah melaporkan ke mabes Polri dan mengusut itu. Tapi kan kita belum tahu apa hasilnya," ujar Politisi PKB itu di ruang rapat Komisi VI Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen Jakarta, Senin (4/6/2018).

Dikatakan dia, meski larangan Menteri Rini datang ke DPR belum dicabut, masih ada opsi lain yang dapat dilakukan Komisi VI.

"Kita memang tidak bisa klarifikasi ke Bu Rini. Manggil aja gak bisa kok. Dia dilarang kan masih tidak bisa dipanggil. Kita lihat hasilnya dulu dari mabes Polri. Nanti baru kita panggil Dirut PLN jika Menteri Rini tidak bisa. Pokoknya kita akan pertanyakan terus hal itu," tegas Nashim.

Kendati demikian, Nashim mengaku kurang begitu yakin nilai kebenaran dibalik rekaman yang sudah beredar luas di tengah publik itu.

"Tapi setelah kita teliti dan selidiki percakapan itu. Gak ada itu pembagian saham. Jelas disitu hanya pembicaraan biasa. Bukan pembagian saham. Itu hanya orang iseng aja. Disitu dipatah-patahinnya kan jelas. Saya kira lebih baik menunggu hasil dari Polri," ucap Nashim. (Alf)