Berita
Oleh Syamsul Bachtiar pada hari Selasa, 05 Jun 2018 - 22:51:56 WIB
Bagikan Berita ini :

Dugaan Rekaman Percakapan Rini-Sofyan, Komisi VI Berencana Panggil Bareskrim

96b7f9e1293de6fb5c2de5082613ebd65b.jpg.jpg
Menteri BUMN Rini Soemarno dan Dirut PLN Sofyan Basir. (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR RI Daniel Lumban Tobing mendesak agar pimpinan Komisi VI DPR RI segera memanggil Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri terkait kasus rekaman percakapan diduga antara Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Dirut PLN Sofyan Basir terkait dugaan bagi-bagi saham di proyek regasifikasi dan terminal Liquid Natural Gas (LNG) di Bojonegara, Banten.

Desakan tersebut dilontarkan Daniel saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI dengan kementerian BUMN yang salahsatunya dihadiri Sekretaris Menteri (Sesmen) BUMN, Imam Apriyanto Putro.

"Gimana nih keberlanjutan rekaman Bu Rini dengan Pak Sofyan,?" tanya Politikus PDIP itu diruang rapat Komisi VI Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (5/6/2018).

Menanggapi pertanyaan itu, Imam putro pun mengatakan bahwa polemik itu saat ini sudah berada di Bareskrim Mabes Polri.

"Ibu menteri telah melakukan laporan ke bareskrim. Sampai hari ini saya belum mengetahui update terbarunya," jawab dia.

Daniel pun kembali bertanya, sebagai apa Rini Soemarno melaporkannya dan kapan waktu pelaporan itu dilakukan.

"Tidak lama setelah rekaman itu beredar, tiga hari setelah rekaman itu beredar," jawab Imam.

Tak puas dengan jawaban Sesmen Menteri, Daniel pun kembali mencecar bagaimana kelanjutan polemik itu di Bareskrim. "Jadi sampai saat ini belum ada panggilan,?" cecar dia.

"Saya belum mendapatkan update terbaru," jawab Imam singkat.

Lantaran tak puas dengan jawaban Sesmen Menteri BUMN tersebut, Daniel pun meminta kepada Pimpinan DPR untuk memanggil Bareskrim guna mendalami polemik rekaman bocor tersebut.

"Pimpinan, saya pikir bagi kami ini merupakan hal yang serius untuk disikapi, kita berharap kita panggil Bareskrim guna mendalami lebih jauh," ungkapnya.

"Jujur rekaman ini menciderai BUMN. Saya pikir kita tidak bisa menunggu atau kita panggil Bareskrim untuk menanyakan itu, pembiacaraan ini sebenarnya ada apa ? Oleh karena itu saya pikir kita sebagai mitra komisi 6 saya pikir happy dong kalo didalami," tegas dia.

Senada dengan Daniel, Anggota Komisi VI dari Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso pun melontarkan pernyataan senada.

"Ya.. pimpinan sebaiknya panggil pihak-pihak terkait. Ini persoalan serius," tegas Bowo. (Alf)

tag: #komisi-vi-dpr  #menteri-bumn  #pln  #polri  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
AMIN BANNER 01
advertisement
AMIN BANNER 02
advertisement
AMIN BANNER 03
advertisement
AMIN BANNER 04
advertisement
AMIN BANNER 06
advertisement
AMIN BANNER 08
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Aksi Damai GPKR di Gedung Mahkamah Konstitusi untuk Menegakkan Kedaulatan Rakyat

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 28 Mar 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Dengan semangat perjuangan tanpa titik kembali, hari ini Kamis 28 Maret 2024, Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) akan kembali menggelar aksi damai bertempat di ...
Berita

KPK Diminta Jelaskan Alasan Periksa Shanty Alda di Kasus Dugaan Korupsi Abdul Gani Kasuba

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Mantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo mengatakan Penyidik KPK harus transparan dalam menangani perkara dugaan korupsi yang menyeret Gubernur Maluku Utara nonaktif, Abdul Gani ...