JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi VI DPR RI Daniel Lumban Tobing mendesak agar pimpinan Komisi VI DPR RI segera memanggil Cyber Crime Bareskrim Mabes Polri terkait kasus rekaman percakapan diduga antara Menteri BUMN Rini Soemarno dengan Dirut PLN Sofyan Basir terkait dugaan bagi-bagi saham di proyek regasifikasi dan terminal Liquid Natural Gas (LNG) di Bojonegara, Banten.
Desakan tersebut dilontarkan Daniel saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi VI dengan kementerian BUMN yang salahsatunya dihadiri Sekretaris Menteri (Sesmen) BUMN, Imam Apriyanto Putro.
"Gimana nih keberlanjutan rekaman Bu Rini dengan Pak Sofyan,?" tanya Politikus PDIP itu diruang rapat Komisi VI Gedung Nusantara I Kompleks Parlemen Jakarta, Selasa (5/6/2018).
Menanggapi pertanyaan itu, Imam putro pun mengatakan bahwa polemik itu saat ini sudah berada di Bareskrim Mabes Polri.
"Ibu menteri telah melakukan laporan ke bareskrim. Sampai hari ini saya belum mengetahui update terbarunya," jawab dia.
Daniel pun kembali bertanya, sebagai apa Rini Soemarno melaporkannya dan kapan waktu pelaporan itu dilakukan.
"Tidak lama setelah rekaman itu beredar, tiga hari setelah rekaman itu beredar," jawab Imam.
Tak puas dengan jawaban Sesmen Menteri, Daniel pun kembali mencecar bagaimana kelanjutan polemik itu di Bareskrim. "Jadi sampai saat ini belum ada panggilan,?" cecar dia.
"Saya belum mendapatkan update terbaru," jawab Imam singkat.
Lantaran tak puas dengan jawaban Sesmen Menteri BUMN tersebut, Daniel pun meminta kepada Pimpinan DPR untuk memanggil Bareskrim guna mendalami polemik rekaman bocor tersebut.
"Pimpinan, saya pikir bagi kami ini merupakan hal yang serius untuk disikapi, kita berharap kita panggil Bareskrim guna mendalami lebih jauh," ungkapnya.
"Jujur rekaman ini menciderai BUMN. Saya pikir kita tidak bisa menunggu atau kita panggil Bareskrim untuk menanyakan itu, pembiacaraan ini sebenarnya ada apa ? Oleh karena itu saya pikir kita sebagai mitra komisi 6 saya pikir happy dong kalo didalami," tegas dia.
Senada dengan Daniel, Anggota Komisi VI dari Fraksi Golkar Bowo Sidik Pangarso pun melontarkan pernyataan senada.
"Ya.. pimpinan sebaiknya panggil pihak-pihak terkait. Ini persoalan serius," tegas Bowo. (Alf)