JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Rencana kunjunganKatim Aam (Sekjen) PBNU yang juga Anggota Wantimpres Yahya Cholil Staquf mendapat kritikan tajam dari berbagai pihak, salah satunya dari anggota DPR dari Fraksi NasDemTaufiqulhadi.
"Entah untuk apa Yahya Staquf ke Israel. Saya tidak melihat kehadiran Yahya akan menambah asin atau manis dalam diplomasi untuk kaitan konflik Arab dan Israel saat ini. Jika dalam konteks Indonesia, mayoritas rakyat Indonesia belum menginginkan Indonesia menjalin hubungan diplomatik dengan Israel," kata Taufiq kepada wartawan, Minggu (10/6/2018).
Taufiq menduga langkah Yahya itu mengikuti jejak mendiang KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yang pernah dekat dengan Tel Aviv di masa pemerintahan Shimon Peres dari Partai Buruh yang agak kiri.
"Tapi Yahya bukan Gus Dur. Dia belum punya kaliber sebesar Gus Dur. Sekaliber Gus Dur saja dulu masih dilihat rakyat Indonesia secara kontroversial," ucap dia.
Kehadiran Yahya Staquf ke Israel kurang tepat dilakukan saat ini. Baginya, negara Zionis itu kini sedang dipimpin kelompok yang antiperdamaian.
"Ia hadir di saat Israel dipimpin oleh kelompok tengah kanan, yang antiperdamaian. Kelompok ini sekarang sedang berusaha melenyapkan warga Palestina di Gaza. Erdogan mengatakan, Netanyahu sekarang sedang melakukan politik genosida di Gaza. Apakah Yahya Staquf memang ingin mendukung genosida di sana?," sindirnya.(yn)