BANDUNG (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi menilai, penunjukan Komjen Pol Iwan Iriawan sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat oleh Mendagri Tjahjo Kumolo sarat kepentingan politik.

Namun demikian, Mulyadi menegaskan, bahwa partainya tidak akan sedikitpun mengendurkan tekad untuk memenangkan PasanganSudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) dikontestasi Pilgub JaBar 2018, demi menjaga cita-cita rakyat tatar pasundan yaitu memperjuangkan cita-cita kesejahteraan, keadilan dan kedamaian.

"Prinsipnya, situasi ini akan lebih menguatkan perjuangan kita bersama rakyat JaBar. Kita akan semakin bersatu dan waspada. Karena kita ingin menang secara jujur dan terhormat serta sesuai aturan main, buat apa berkuasa tapi dengan cara tidak jujur dan menyalahi aturan main,?" sindir dia saat dihubungi wartawan, Bandung, Selasa (19/6/2018).

Mulyadi tak menampik jika dikatakan ada sedikit kekhawatiran terkait kualitas demokrasi di JaBar akan terganggu pasca ditunjuknya perwira polisi aktif sebagai penjabat Gubernur JaBar.

"Paling tidak ada rasa khawatir proses demokrasi di JaBar terindikasi menjadi tidak sehat. Khawatir indikasi itu terjadi," ujarnya.

Disamping itu, menurut dia, tak dapat dipungkiri juga, potensi adanya skenario bahwa Pilgub JaBar akan diwarnai nuansa konflik patut diwaspadai.

"Kekhawatiran yang lain, Pilkada di design menjadi tidak aman, lalu ada perpanjangan masa jabatan yang menjabat sekarang," ungkap dia.

Hal ini, kata dia, dikhawatirkan juga akan berimplikasi pada pertarungan Pilpers 2019 nanti.

"Ini akan mengganggu tahap di Pjlpres dan Pileg 2019, karena sasaran utama kami Pilpres, sedangkan Pilgub adalah sasaran sementara," tandasnya.

Saat ditanya langkah konkret apa yang akan dilakukan partainya dengan ditunjuknya penjabat Gubernur dari unsur perwira kepolisian,

"Tentu nguatan sosialisasi, penguatan saksi dan penguatan advokasi sebagai antisipasi Pilgub tidak sesuai harapan," pungkasnya. (Alf)