JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Barat Mulyadi mengaku tidak habis pikir dengan langkah pemerintah yang kekeuh menunjuk Iwan Iriawab perwira tinggi polri aktif sebagai Penjabat Gubernur JaBar.
"Pertanyaan sederhana kenapa di paksakan yang bersangkutan jadi? Padahal menabrak tiga UU, (Kepolisian, ASN dan Pilkada)," kata Mulyadi saat dihubungi wartawan, Selasa (19/6/2018).
Menurutnya, sangat tidak masuk akal jika penunjukan tersebut dikarenakan alasan keamanan.
"Kalau alasan keamanan untuk apa ada Kapolda dengan anggaran yang tidak sedikit?," sindir Mulyadi.
Mulyadi pun menilai, penunjukkan tersebut patut diduga sebagai upaya memuluskan agenda besar penguasa dalam menghadapi pertarungan Pilpres 2019.
"Jabar 20 persen suara nasional, wajar kita was-was ini terkait Pilpres. Siapa yang jamin ini tidak by design, misal karena alasan sengketa kemudian masa jabatan diperpanjang sampai Pilpres dan Pileg," ungkapnya.
Selain itu, tambah dia, resistensi yang ditunjukan partainya terhadap penunjukan tersebut lebih dikarenakan sebagai bentuk pertanggungjawaban moral dan konstitusi.
"Prinsipnya bukan karena kekuasaan kita bersikap. Sikap kita berpijak pada rasa tanggung jawab untuk mengawal dan melaksanakan konstitusi, moral dan pertanggung jawaban kepada generasi yang akan datang, bahwa saat kita memiliki peranan, maka peranan yang kita jalankan adalah peranan yang berpegang pada prinsip aturan main. Kita tidak mau berkuasa karena cara penuh intrik negatif," pungkasnya. (Alf)