Berita
Oleh Bara Ilyasa pada hari Senin, 25 Jun 2018 - 14:02:56 WIB
Bagikan Berita ini :

Pilkada Serentak 27 Juni, Ketua MPR: Aparat Harus Netral

49IMG-20180625-WA0004.jpg.jpg
Zulkifli Hasan memberikan sambutan dalam pertemuannya dengan Ketum Partai Gerindra di rumah dinas Ketua MPR, Kompleks Widya Chandra, Jaksel, Senin (25/6/2018) (Sumber foto : Humas MPR RI)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Ketua MPR Zulkifli Hasan bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk bertukar pikiran menghadapi Pilkada serentak. Keduanya sepakat agar penyelenggara (KPU dan Bawaslu) dan aparat (Apatur Sipil Negara, Polri dan TNI) bisa netral.

Pada 27 Juni, masyarakat akan menentukan pilihannya untuk gubernur, bupati dan walikota di 171 daerah. Ketua MPR meminta penyelenggara Pilkada serentak untuk jujur dan adil serta transparan sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

"Banyak masukan-masukan dari masyarakat untuk pentingnya netralitas aparat kita," katanya usai pertemuan dengan Prabowo Subianto yang berlangsung di rumah dinas Ketua MPR, Senin (25/6/2018). Ikut hadir dalam pertemuan ini Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani, anggota DPR/MPR Yandri Susanto dan Mulfachri Harahap.

Menurut Zukifli, Kapolri dan Panglima TNI sudah menegaskan aparat harus netral. "Netralitas aparat itu harus dilakukan karena polisi kita adalah polisi Merah Putih, dan TNI kita adalah TNI Merah Putih. Bukan Polri atau TNI kandidat tertentu," tegas Zulkifli.

Zulhasan, sapaan Zulkifli Hasan, juga meminta seluruh aparatur negara untuk netral. "Agar Pilkada serentak ini bisa berkualitas dan legitimate," tuturnya.

Zulhasan kembali mengatakan dalam Pilkada pilihan boleh berbeda, tetapi Merah Putih tetap sama. "Jaga persatuan dan kesatuan kita," katanya.

Prabowo Subanto mendukung pernyataan Ketua MPR. "Saya ikut memperkuat imbauan Ketua MPR. Pilkada 27 Juni nanti dan pemilihan-pemilihan selanjutnya adalah wujud dari demokrasi," ujarnya.

Demokrasi, menurut Prabowo, memungkinkan pergantian pimpinan secara damai dengan asas bisa memimpin dengan ijin rakyat. "Kalau memimpin tanpa keinginan rakyat maka tidak ada legitimasi," jelasnya.

Prabowo percaya rakyat tidak mungkin ditakut-takuti, diintimidasi dengan cara-cara kekerasan. "Pergantian pimpinan adalah hal yang biasa," ujarnya.

Prabowo juga berharap jajaran kepolisian dan TNI tidak membela salah satu pihak dalam Pilkada serentak ini.

"Adik-adik saya yang aktif di Polri dan TNI, adalah Bhayangkari negara. Janganlah institusi dan lembaga yang penting dan menentukan ini menjadi pembela salah satu pihak," harapnya.(yn)

tag: #mpr  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Fraksi PKS Sangat Kecewa AS Veto Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Oleh Sahlan Ake
pada hari Sabtu, 20 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini sangat kecewa dan menyesalkan sikap Amerika Serikat (AS) yang memveto draf resolusi untuk mengakui secara penuh keanggotaan Palestina di ...
Berita

TKN Akan Gelar Nobar Sidang Putusan Sengketa Pilpres

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran bakal menggelar acara nonton bareng sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2024. Acara itu akan digelar secara sederhana bersama ...