JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) akan menggelar program berskala internasional Electoral Studies Program Pengawasan Pemilu untuk meningkatkan penyelenggaraan Pemilu di Indonesia 2018'.�
Komisioner Bawaslu Fritz Edward Siregar mengatakan, program tersebut nantinya akan mendatangkan penyelenggara dan pemantau pemilu internasional, dari berbagai negara.
"Program yang mengundang 29 penyelenggara pemilu dari Benua Asia, Australia, Eropa, Amerika, dan Afrika serta 17 lembaga pemantau pemilu internasional tersebut akan berlangsung pada 26 sampai 28 Juni 2018 di Jakarta," kata Fritz, di Kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (25/6/2018) sore.�
Program tersebut, lanjut Fritz, bertujuan untuk saling bertukar informasi dengan dunia internasional dalam lingkup penyelenggaraan pemilu yang adil dan damai.�
"Program ini bertujuan untuk menyediakan platform bagi stakeholders pemilu nasional dan internasional untuk pertukaran informasi terkait dengan pemilu Indonesia dan keadilan pemilu melalui pengawasan pemilu dan pemantauan pemilu," ujarnya.�
"Tujuan program ini juga menjadi platform untuk pertukaran pengetahuan di antara para praktisi pemilu untuk mengindentifikasi potensi masalah yang mungkin timbul selama Pilkada," tambahnya.
Seluruh peserta program tersebut, imbuh Fritz, akan dibagi dalam beberapa kelompok dalam pelaksanaannya nanti.�
"Semua peserta akan dibagi menjadi lima kelompok dan akan melakukan kegiatan pemantauan di lima lokasi, yaitu Kota Tangerang, Serang (Banten), Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Bekasi (Jawa Barat)," tuturnya.�
Sedangkan untuk pelaksanaannya sendiri akan berlangaung pada hari Rabu, (27/6/2018) mendatang.�
"Peserta akan melakukan pemantauan sejak dimulainya pemungutan suara hingga perhitungan suara," pungkasnya. (Alf)�