Opini
Oleh Habil Maratti (Mantan Anggota DPR RI) pada hari Sabtu, 30 Jun 2018 - 08:13:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Jokowi Efek Tumpul ke PDIP Tajam ke Dolar

18habilmarati2.jpg
Habil Maratti (Mantan Anggota DPR RI) (Sumber foto : ist)

Proses Pilkada serentak 2018 adalah ujian korelasi antara partai politik pemerintah dan koalisinya dengan Presiden Jokowi terhadap respons masyarakat atas tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja Pemerintah Jokowi. PDIP sejak awal menjadikan Jokowi sebagai kader PDIP dengan status pekerja partai untuk menjadi Presiden Republik Indonesia. Presiden Jokowi dan PDIP mestinya terukur terhadap aksi politik PDIP maupun partai mitranya. Bagaimanapun juga, tingkat kepuasaan masyarakat terhadap kinerja Jokowi harus terintegrasi Ke dalam proses politik Pilgub dan pilkot/ Pilbub.

Semakin puas masyarakat terhadap kinerja Pemerintahan Jokowi serta tingkat kepercayaan maka dominasi kemenangan terhadap Pilgub
dan Pilkot/ Pilbup yang diusung PDIP dan partai koalisinya harus cohesive serta suaranya di atas 50%.

Dan sebaliknya jika kepuasaan dan Kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi rendah maka Pilgub dan Pilkot/ Pilbup yang diperoleh PDIP dan Partai koalisinya di bawah 50% maka etalase dukungan jokowi dari masyarakat rendah. Dari Sekian banyak Pilgub, Pilgub Jawa Timur jadi perhatian Jokowi efek dimana pasangan Syaiful dan Puti sebagai cucu Bung Karno tidak menang. Padahal Megawati telah meminta tolong langsung pada masyarakat untuk memilih Puti cucu Bung Karno tapi tetap kalah artinya Jokowi efek tumpul.

Puti Guntur sebagai etalase simbol politik keluarga Bung Karno semestinya Jokowi efek secara politik wajib dimenangkan. Sebab ini adalah permintaan Bu Megawati sendiri, Walikota Surabaya Bu Risma adalah Kader PDIP dan secara jujur Bu Mega telah menyampaikan pada publik Jawa Timur bahwa beliau sudah meminta izin pada Bung Karno untuk mencalongkan cucunya. Sayang Jokowi tidak berhasil mengamankan amanah Bu Megawati ini.

RUPIAH
Rupiah sebagai pengukur tingkat harga aggregat terhadap sistim ekonomi rentan terhadap stabilitas politik dan proses politik. Nilai tukar rupiah sebagai ukuran kepercayaan dan resiko ekonomi terhadap lingkungan politik pada Pemerintahan Jokowi terus menerus menunjukan pelemahan Nilai tukar Rupiah terhada Dollar. Sejak Jokowi jadi presiden nilai tukar rupiah terhadap dollar tetap bertengger pada level Rp 13.200. Ini artinya ada resiko jangka Pendek dan ketidakpastian jangka panjang terhadap resource dan Kebijakan kebijakan ekonomi maupun non ekonomi dari Pemerintahan Jokowi.

Seperti telah saya sampaikan di atas, Pilgub dan Pilkot/ Pilbup merupakan proses konsolidasi kekuatan politik dalam rangka untuk menjamin stabilitas politik maupun dukungan politik terhadap Jokowi. Kepercayaan politik dan stabilitas politik memiliki hubungan kredible terhadap lingkungan internal maupun eksternal ekonomi. pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar sebelum maupun setelah Pilgub dan Pilkot/ Pilbub mengalami crowding out dan bleeding. Ini artinya lingkungan politik dan dukungan politik terhadap Jokowi rendah.

Pasar merespons negatif atas hasil proses pilgub dan Pilkot/Pilbub. Hal ini mengakibatkan kepercayaan pasar terhadap stabilitas politik yang dihadapi Jokowi sangat rendah dan berisiko akibatnya lingkungan eksternal ekonomi mengalami decompressi. Pasar bereaksi negatif, artinya hasil Pilkada serentak menunjukan Jokowi efek baik terhadap PDIP maupun Partai koalisinya tumpul terhadap hasil-hasil pilkada dan tajam terhadap menguatnya Dollar terhadap rupiah. Demikian juga hasil hasil pilkada ini maupun dampaknya terhadap stabilitas jangka Pendek serta melemahnya nilai tukar rupiah akan menentukan 2019. (*)

TeropongKita adalah media warga. Setiap opini/berita di TeropongKita menjadi tanggung jawab Penulis

Disclaimer : Rubrik Opini adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan teropongsenayan.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi teropongsenayan.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.

tag: #pilkada-serentak-2018  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
IDUL FITRI 2024
advertisement
IDUL FITRI 2024 MOHAMAD HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2024 ABDUL WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2024 AHMAD NAJIB
advertisement
IDUL FITRI 2024 ADIES KADIR
advertisement
Opini Lainnya
Opini

Kode Sri Mulyani dan Risma saat Sidang MK

Oleh Anthony Budiawan - Managing Director PEPS (Political Economy and Policy Studies)
pada hari Kamis, 18 Apr 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sri Mulyani (dan tiga menteri lainnya) dimintai keterangan oleh Mahkamah Konstitusi pada 5 April yang lalu. Keterangan yang disampaikan Sri Mulyani banyak yang tidak ...
Opini

Tersirat, Hotman Paris Akui Perpanjangan Bansos Presiden Joko Widodo Melanggar Hukum: Gibran Dapat Didiskualifikasi?

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --1 April 2024, saya hadir di Mahkamah Konstitusi sebagai Ahli Ekonomi dalam sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum 2024. Saya menyampaikan pendapat Ahli, bahwa: ...