JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Arif Budimanta memastikan keadaan perekonomian Indonesia secara makro masih kuat.
Hal itu diutarakan oleh Arif karena banyak pihak yang menilai ekonomi Indonesia mengalami krisis dan tidak berkembang.
"Secara makro perkonomian secara fundamental strong (kuat) jadi kalau banyak pihak yang megatakan Indonesia dalam ambang krisis menurut Komite Ekonomi dan Industri Nasional itu tidak benar," tandas Arif di Jakarta, Sabtu (14/7/2018).
Menurut Arif, ada beberapa indikasi bahwa ekonomi Indonesia masih kuat. Pertama, inflasi yang terjadi saat ini masih dikelola dengan baik. Kedua, depresiasi nilai tukar rupiah masih relatif stabil jika dibandingkan pada tahun 1997, 1998 dan 2008.
"Kemudian yang ketiga perekonomian kita masih tumbuh, ekonomi tahun 97-98 tumbuh tapi kemudian langsung negatif cukup dalam. Depresiasi nilai tukarnya lebih dari 5000 persen, pada saat ini masih relatif aman jadi ekeonomi kita masih tumbuh," katanya.
Selain itu juga, saat ini pemerintah telah melakukan transformasi struktural yang sangat penting, sehingga membuat fundamental ekonomi Indonesia lebih kuat.
Salah satunya dengan memberikan kebijakan-kebijakan yang berorientasi terhadap kesejahteraan sosial sehingga akan berdampak pada penurunan kemiskinan dan pengangguran.
"Daya beli masyarakat harus tetap dijaga kemudian upah buruh tani, buruh perkotaan yang berada didalam menengah bawah jangan sampai jatuh. Karena itu memang kemudian salah satu jalan sektor rill harus diintesifkan dan dimudahkan agar bisa berporduksi barang bisa ekspor kemudian upah bisa dijaga," jelasnya. (plt)